Barabai,  (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, mulai menerapkan Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) versi empat 2017 untuk proses lelang pengadaan barang dan jasa yang dinilai lebih cepat serta transparan.

Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Setda HST, Elvan Robiansyah di Barabai Senin mengatakan, melalui SPSE versi empat 2017 ini, diharapkan, Aparatur Sipil Negara (ASN) dapat berpartisipasi dalam pengadaan barang dan jasa secara efektif, efisien, dan transparan.

"Sehingga kita bisa memberikan kesempatan kepada penyedia barang dan jasa, seluas luasnya," katanya.

Selain itu, tambah dia, melalui program ini, diharapkan mampu meminimalkan penyimpangan yang terjadi pada proses pengadaan barang jasa yang dilakukan oleh SKPD Pemkab HST.

SPSE versi empat 2017, merupakan sistem terbaru untuk mempermudah panitia lelang melakukan e-tendering, dengan berbagai fitur yang sudah terasosiasi dengan e-RUP/SiRUP LKPP, dokumen lelang dibuat secara elektronik melalui aplikasi SPSE, dan Syarat penawaran sudah tersedia (terperinci) pada aplikasi.

Fitur juga Menggunakan APENDO Ver 4 dengan proses enkripsi dilakukan oleh sistem dan untuk proses penawaran dikirim dengan mengisi form atau upload dokumen melalui Apendo.

"Sedangkan untuk harga penawaran, peserta akan tampil otomatis di aplikasi dan yang terpenting aplikasi SPSE ini sudah menginformasikan secara terperinci hasil evaluasi," katanya

Menurut Elvan, untuk melaksanakan program ini, pihaknya telah melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis kepada seluruh perangkat daerah terkait, agar bisa memahami dan melaksanakan program ini dengan baik.

"Melalui Bimtek yang telah kita selenggarakan, diharapkan para peserta mampu menjawab dan menjelaskan kepada masyarakat luas tentang bagaimana teknis proses pengadaan barang dan jasa pemerintah melalui (SPSE), terutama kepada pengguna, penyedia dan panitia pengadaan," katanya.

Sebelumnya, Direktorat Pengembangan Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) saat ini sedang mengembangkan aplikasi SPSE versi 4.

Direktorat Pengembangan SPSE berencana akan merilis SPSE 4 versi Beta, pada bulan Maret tahun ini. Rilis SPSE 4 tersebut nantinya akan disertai dengan beberapa modul SPSE lainnya, diantaranya adalah SIRUP versi 1, APENDO versi 4, e-Pengadaan Langsung versi 1, dan VMS versi 1.

Dalam proses lelang pada SPSE 4 ini terdapat beberapa fitur baru antara lain integrasi pembuatan paket dengan aplikasi SIRUP, Standar Dokumen Pengadaan elektronik, pengambilan keputusan menggunakan prinsip collective colegial, koreksi aritmatik otomatis, dan e-Kontrak.

Adapun keunggulan fitur terbaru untuk APENDO versi 4 untuk penyedia yaitu enkripsi otomatis, "resumable upload", penawaran "BOQ Bill of Quantity" dalam bentuk form.

Kemudian keunggulan yang diberikan APENDO versi 4 untuk panitia yaitu deskripsi otomatis, "resumable download", dan "sorting" penawaran penyedia berdasarkan harga terendah.

Selain itu, dalam aplikasi SPSE 4 ini terdapat fitur cetak dokumen melalui aplikasi diantaranya Standard Dokumen Pengadaan (SDP) untuk panitia/ULP, berita acara (panitia/ULP), Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ) untuk Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dan Pokok Perjanjian untuk PPK.

Rencananya SPSE versi terbaru ini akan dipasang pada 10 LPSE yang beruntung untuk mengikuti uji coba dan pilot project.



Pewarta: M Taufik Rahman

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017