Rantau, (Antaranews Kalsel) - Komando Distrik Militer (Kodim) 1010/Rantau membantu Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk meningkatkan serapan padi petani untuk meningkatkan ketahanan pangan daerah dan kesejahteraan petani.
    
Komandan Distrik Militer (Dandim) 1010 Rantau Letkol Inf Bambang Iswandaru di Rantau Senin mengatakan, salah satu cara untuk meningkatkan serapan gabah petani tersebut antara lain dengan melaksanakan sosialisasi kepada para petani, agar menjual padinya ke Bulog dari pada ke tengkulak.
    
"Ini sesuai instruksi presiden dalam rangka meningkatkan serapan gabah Bulog, agar benar-benar maksimal, selain itu sebagai upaya mengamankan harga gabah, sehingga petani tetap mendapatkan keuntungan yang lebih besar," katanya.
    
Sosialisasi tambah Bambang, juga dilakukan untuk mencari solusi berbagai permasalahan yang ada di lapangan, dalam penyerapan gabah ke para petani ini oleh Bulog.
    
"Ini kan juga ada beberapa masalah di lapangan, diantaranya kurangnya personil Bulog di Tapin, sehingga penyerapan gabah ke petani tidak maksimal," terang Bambang.
    
Mengatasi masalah tersebut, tambah dia, pihaknya telah meminta agar Babinsa ikut aktif mendekati petani, dan memberikan informasi kepada Bulog apabila ada lahan pertanian yang siap panan, sehingga petani tidak menjual produksinya kepihak lain atau tengkulak.
    
Selain itu, tambah dia, hingga kini masih banyak petani yang belum mengetahui peraturan pemerintah, yang mewajibkan para petani yang menerima bantuan fasilitas dari pemerintah seperti mesin panen, bibit, pupuk dan alat pertaniannya, menjual produksi gabahnya ke Bulog, minimal 10 persen dari total hasil panennya.
    
"Kita harap petani atau kelompok tani tidak keberatan dengan peraturan pemerintah tersebut," katanya lagi.
   
 Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan Publik gudang Bulog Tapin Zainal Ilmy mengatakan, bahwa harga gabah yang dibeli oleh bulog di Banua Enam masih diatas harga minimal yang ditentukan pemerintah.
    
"Saat ini kita membeli gabah dari petani dengan harga Rp4.200 perkilonya, masih di atas harga minimal yang sudah ditentukan pemerintah yakni Rp3.500 per kilogramnya," terangnya.
    
Bulog Divisi Regional Kalimantan Selatan hingga kini baru berhasil mengumpulkan gabah petani sebanyak 210 ton dari tiga kabupaten yang telah panen raya yaitu, dari Kabupaten Tapin, Tanah Laut dan Hulu Sungai Tengah.
    
Kepala Bulog Divre Kalsel Dedi Supriadi, mengatakan jumlah penghimpunan beras petani oleh Bulog tersebut, baru mencapai 0,7 persen dari target pengumpulan beras petani pada 2017, sebanyak minimal 41 ribu ton beras atau 81 ribu ton gabah kering giling.
   
"Jumlah 210 ton gabah petani tersebut, yang berhasil kami kumpulkan hingga Selasa (7/3), semoga ke depan kami akan mampu mendapatkan pasokan gabah yang lebih banyak lagi," katanya.
    
Menurut Dedi, meningkatkan serapan gabah petani tersebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas pertanian, badan ketahanan pangan, pemerintah kabupaten, TNI dan seluruh pihak terkait, untuk tidak segan-segan memproduksi gabah dalam jumlah besar.
    
"Sudah saya sampaikan, berapapun jumlah gabah yang dihasilkan akan kita beli, jadi saya harap pemerintah daerah jangan segan-segan untuk meningkatkan produksi padi," katanya.


Pewarta: M Husein Asyari

Editor : Muhammad Husien Asy'ari


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017