Wakil Menteri Kehutanan (Wamenhut) RI Sulaiman Umar kunjungan kerja sekaligus memantau perkembangan persemaian di Liang Anggang, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Kamis.

Wamenhut menyampaikan apresiasi atas kemajuan persemaian di kawasan hutan lindung tersebut, karena kapasitas produksi mencapai 10 juta bibit per tahunnya.

Baca juga: Dishut Kalsel studi tiru terkait mangrove ke Jatim guna sukseskan RHL

"Persemaian Liang Anggang ini adalah wujud nyata dari upaya kita menjaga kelestarian lingkungan dan menciptakan ekosistem hutan yang berkelanjutan," ujarnya.

Dia menyampaikan optimistis Persemaian Liang Anggang akan berkontribusi besar dalam merehabilitasi lahan kritis, mendukung program penghijauan nasional dan memperkuat ketahanan ekologi baik di Kalimantan maupun seluruh Indonesia.

"Saya berharap upaya ini terus berlanjut dengan baik dan menjadi inspirasi bagi persemaian skala besar lainnya di seluruh Indonesia. Bersama-sama, mari kita jaga dan pulihkan lingkungan untuk masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan," kata Sulaiman Umar.

Dia meninjau beberapa fasilitas utama Persemaian Liang Anggang, termasuk pompa penyiraman otomatis (pump house), tempat proses pembuatan media tanam (BCC), ruang pembibitan, hingga melakukan penanaman pohon pulai sebagai simbol komitmen terhadap penghijauan.

Persemaian Liang Anggang merupakan salah satu dari delapan persemaian skala besar yang telah dibangun di Indonesia, bersama dengan persemaian lainnya seperti di Toba (Sumut), Likupang (Sulut), Labuan Bajo (NTT), Rumpin (Jawa Barat), Mentawir (IKN), Mangrove G20 (Bali) dan Mandalika (NTB).

Baca juga: Persemaian Liang Anggang hasil kolaborasi pemerintah dan Adaro

Persemaian Liang Anggang berada di lahan seluas 14 hektare, dengan area produksi mencapai 6,6 hektare.

Persemaian ini dibangun melalui kerja sama antara Kementerian Kehutanan RI dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Ditjen Sumber Daya Air BWS Kalimantan III untuk penyediaan air, serta PT Adaro Energy Indonesia untuk pembangunan area produksinya.

Persemaian Liang Anggang memiliki kapasitas produksi hingga 10 juta bibit per tahun, yang terdiri dari berbagai jenis bibit seperti kayu-kayuan, HHBK, tanaman endemik dan tanaman estetik.

Sementara itu, Plt Gubernur Kalsel H. Muhidin melalui Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Provinsi Kalimantan Selatan Adi Santoso menyampaikan terima kasih kepada pemerintah pusat atas dukungannya dalam pembangunan Persemaian Liang Anggang.

"Kami berharap Persemaian Liang Anggang dapat menjadi fasilitas yang representatif untuk memulihkan lahan kritis di Kalimantan Selatan, sekaligus menjadi pusat edukasi bagi masyarakat tentang pentingnya penghijauan untuk pembangunan berkelanjutan dan penguatan ketahanan bencana," katanya.

Kunjungan ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan, yang turut memberikan dukungan terhadap upaya ini. Persemaian Liang Anggang diharapkan menjadi motor penggerak penghijauan di Kalimantan dan inspirasi bagi daerah lain dalam mendukung pelestarian lingkungan.

Baca juga: Menteri LHK-Adaro resmikan Persemaian Liang Anggang di Banjarbaru
 

Pewarta: Sukarli

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024