Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan (Disdikbud Kalsel) menggelar festival tradisi lisan yang diikuti ratusan pelajar dari 13 kabupaten/kota.

"Kami tidak menyangka, walaupun masih di fase persiapan ulangan, tapi antusias pelajar untuk mengikuti festival tradisi lisan sangat tinggi," kata Kabid Kebudayaan Disdikbud Provinsi Kalsel Raudati Hildayati di Banjarmasin, Kamis.

Baca juga: Disdibud Kalsel tunggu pusat terkait Kurikulum Merdeka dan zonasi

Adapun tradisi lisan yang diperlombakan pada festival tersebut, ungkap dia, adalah lomba seni Madihin, lomba bakisah (dongeng) bahasa Banjar, lomba baturai pantun dan lomba puisi berbahasa Banjar.

"Ini bagian dari upaya pelestarian seni dan budaya serta bahasa Banjar," ujarnya.

Seperti kesenian Madihin, ungkap dia, merupakan kesenian tradisi Kalsel, yakni lantunan pantun atau syair diiringi tabuhan gendang robbana.

"Kesenian ini juga sudah sangat kurang regenerasi penerus, moga dengan festival ini, kesenian ini kembali bangkit di kalangan pelajar," papar Raudati.

Baca juga: DPRD tangguhkan pembahasan anggaran Disdikbud-Dinsos Kalsel 2025

Demikian juga kesenian tradisi atau sastra lisan lainnya, baturai pantun atau ajang adu pantun atau saling bertukar pantun, berbagai dongeng dari daerah ini, harus terus dijaga kelestarian.

Kasi Kesenian Disdikbud Kalsel D. Sunjaya Adhiarso menyampaikan, selama gelar festival tradisi lisan dari 10-12 Desember 2024, banyak potensi-potensi yang dimiliki para pelajar khususnya generasi muda untuk menjaga identitas lokal Kalsel.

Hal ini menjadi dorongan untuk Pemprov Kalsel agar dapat kembali menyelenggarakan festival tradisi lisan dengan cakupan peserta yang lebih luas mulai dari mahasiswa hingga masyarakat umum.

"Dan mungkin di tahun berikutnya tidak hanya 4 (empat) cabang lomba saja yang kami buka untuk festival tradisi lisan," ujarnya.

Baca juga: Disdikbud Kalsel pamerkan koleksi Museum Wasaka di Surabaya

 

Pewarta: Sukarli

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024