Rantau (Antaranews Kalsel) - Banjir yang melanda beberapa daerah di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, semakin meluas kini merendam sekitar 400 rumah di beberapa desa di Tapin Utara.


Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) H Nordin di Rantau, Selasa mengatakan, air mulai naik ke rumah warga sejak Senin (6/3) sore, akibat meluapnya Sungai Tapin.

Banjir tersebut, kini menggenangi beberapa desa di Tapin Utara, antara lain di Desa Lokpaikat, dan Bungur. Sehari sebelumnya tiga kecamatan yakni Tapin Selatan, Binuang, dan Bakarangan, juga terkena banjir akibat intensitas hujan yang tinggi pada Minggu (5/3) sore hingga Senin (6/3) siang.

Daerah terparah di Kecamatan Tapin Utara yang terkena banjir adalah Kelurahan Rangda Malingkung, Kelurahan Kupang, dan Kelurahan Rantau Kiwa.

"Total rumah yang terendam di daerah tersebut, tidak kurang dari 400 unit rumah warga," katanya.

Sementara itu, untuk Kecamatan Lokpaikat, titik banjir berada di Kelurahan Bitahan dan Labuhan Permai. Untuk kawasan Kecamatan Bungur, banjir merendam permukiman di sepanjang aliran Sungai Tapin.

"Kami sudah siagakan posko-posko bencana di beberapa titik, seperti di Kelurahan Kupang, dan di Jalan Salak," ujarnya.

Sementara untuk dapur umum, ditempatkan di halaman kantor BPBD, dan akan disalurkan langsung ke korban-korban banjir, terutama korban banjir yang masih bertahan di rumah.

Salah seorang warga korban banjir M Taufik mengatakan, saat ini air sudah mulai surut, dan ia bersama warga lainnya sibuk membersihkan lumpur-lumpur pascabanjir.

"Alhamdulillah sekitar pukul 12.00 Wita tadi airnya sudah mulai turun, ini tinggal membersihkan lumpur bekas banjir," terang warga Kelurahan Rangda Malingkung Tersebut.

Sebelumnya, banjir yang melanda empat kecamatan di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, sejak Minggu (5/3) dinilai terparah dalam kurun 25 tahun terakhir.

Salah satu anggota tim relawan Badan Pengendalian Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapin, Riyan mengatakan, tidak kurang dari 200 rumah warga kini masih terendam banjir, terutama di Kecamatan Tapin Selatan.

"Khusus di Kecamatan Tapin Selatan, terdapat sekitar 200 rumah yang terendam, kini sebagian warga telah dievakuasi ke lokasi yang lebih aman," katanya.

Menurut dia, banjir terparah berada di Kelurahan Tambarangan yang merendam 100 rumah lebih di 5 RT. Selain itu juga di Desa Sawang dan Desa Rumintin.

Beberapa warga khususnya anak-anak, balita, bayi dan orang lanjut usia, mulai dievakuasi ke posko bencana di kawasan Pasar Tambarangan.

Pewarta: M Husein Asyari

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017