Banjarbaru (Antara) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Selatan menyalurkan logistik bagi warga korban banjir di Kabupaten Tapin yang menyebabkan puluhan rumah terendam air.


"Logistik sudah kami salurkan kepada warga korban banjir di Tapin dan teknis penyaluran diserahkan ke pegawai BPBD setempat," ujar Plt Kepala BPBD Kalsel Wahyuddin di Banjarbaru, Selasa.

Ia mengatakan, penyaluran logistik ke kabupaten yang berjarak sekitar 200 kilometer dari Kota Banjarmasin ibukota Kalsel dilakukan setelah menerima laporan dari BPBD Tapin.

Persediaan logistik yang disalurkan berupa 100 kotak mie instan, 100 buah ikan kaleng, 100 kilogram gula pasir, 100 kotak air mineral, 100 kotak teh celup dan 100 liter minyak goreng.

"Seluruh bantuan adalah persediaan logistik BPBD Kalsel dan semua sudah dikeluarkan dari gudang serta disalurkan kepada warga korban banjir sesuai data BPBD setempat," katanya.

Menurut dia, banjir yang melanda Kabupaten Tapin tepatnya di Kecamatan Utara, Tapin Selatan dan Kecamatan Binuang belum masuk kategori tanggap darurat karena banjir.

Dia menjelaskan, status tanggap darurat diberlakukan apabila dampak bencana besar seperti banjir yang menyebabkan warga harus mengungsi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Banjir yang melanda tiga kecamatan di Kabupaten Tapin tidak membuat warga mengungsi sehingga status wilayahnya tidak masuk kategori darurat bencana," kata Kepala Satpol PP Pemprov Kalsel itu.

Banjir yang melanda tiga kecamatan di Kabupaten Tapin membuat rumah 78 kepala keluarga (KK) terendam air dengan ketinggian air bervariasi dan kondisi paling parah pada dua kelurahan.

"Kelurahan Rangda Malingkung sebanyak 28 KK dan Kelurahan Kupang 50 KK. Banjir terjadi akibat hujan yang mengguyur sejak Minggu (5/3) malam hingga Senin siang," katanya.

Masyarakat di seluruh Kalsel diminta waspada terjadinya banjir karena curah hujan yang masih cukup tinggi sehingga jika terjadi kenaikkan air mendadak bisa menghindarinya.

"Kami imbau masyarakat terutama di dataran rendah lebih waspada karena curah hujan tinggi dan air sungai bisa sewaktu-waktu meluap menyebabkan banjir," katanya. 

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017