Bank Indonesia Banjarmasin Kalimantan Selatan segera turun tangan membantu menyelisik terjadinya dugaan perampokan pada Bank Danamon Kotabaru pada Sabtu (15/5) malam yang merugikan bank tersebut hingga Rp1,9 miliar.
"Kami belum mendengar dan belum mendapatkan informasi tentang perampokan tersebut. Kalau benar kami akan kembali mengevaluasi kenapa perampokan tersebut bisa terjadi, dimana kelemahannya," kata Pengawas Bank BI Banjarmasin Dwi Suharyanto di Banjarmasin Rabu.
Menurut Dwi, hingga kini pihaknya belum mendapatkan informasi detil tentang peristiwa perampokan tersebut, namun BI segera ikut melakukan penelusuran dimana letak kesalahan dan kelemahan sistem pengamanan dikantor tersebut.
Pada dasarnya sistem pengamanan bank di Kalsel rata-rata sudah cukup bagus, antara lain hampir seluruh bank telah memanfaatkan CCTV, ada satpam, serta brankas .
"Sistem pengamanan kita sudah sangat bagus. Namun rupanya pelaku tindak kejahatan selalu punya cara untuk melakukan aksinya," katanya.
Tentang kemungkinan keterlibatan orang dalam, kata Dwi, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, karena beberapa kali terjadi perampokan bank di Kalsel yang isunya melibatkan orang dalam, ternyata tidak terbukti.
Ada beberapa kejadian perampokan informasi awalnya memang dari orang dalam tetapi dilakukan secara tidak sengaja artinya pelaku kejahatan berusaha memancing pembicaraan dengan pegawai bank dan mereka keceplosan.
Kesulitan lain, kata dia, perampok juga mulai memahami tentang kecanggihan teknologi seperti CCTV. Untuk menghilangkan jejak perampok ikut serta membawa kamera perekam tersebut.
"Masalah perampokan pada dasarnya adalah sudah menjadi tanggung jawab kepolisian untuk menuntaskan namun kita akan tetap membantu," katanya.
Tentang uang nasabah, tambah Dwi, tidak ada masalah karena setiap terjadi kehilangan atau perampokan bank mendapatkan asuransi.
Selain perampokan kejahatan bank yang terjadi di Kalsel yaitu masalah pengelapan yang dilakukan oleh oknum perbankan itu sendiri.
"Tapi saya tidak bisa sebut banknya kalau jumlahnya ada satu dua bank yang mengalami hal itu," katanya.
Sebelumnya, Sabtu (15/5) malam Bank Danamon Kotabaru diduga kebobolan uang sebesar Rp1,9 miliar yang disimpan dalam dua brankas.
Kepolisian Kotabaru menduga pelaku pencurian adalah salah seorang satpam bank tersebut dengan indikasi, sesaat sebelum kejadian perampokan tersebut, kamera CCTV dialihkan oleh seseorang yang diduga adalah petugas keamanan bank tersebut.
Saat ini aparat kepolisian sedang memburu pelaku dengan mendatangi rumah keluarga untuk mencari informasi tentang keberadaannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2010
"Kami belum mendengar dan belum mendapatkan informasi tentang perampokan tersebut. Kalau benar kami akan kembali mengevaluasi kenapa perampokan tersebut bisa terjadi, dimana kelemahannya," kata Pengawas Bank BI Banjarmasin Dwi Suharyanto di Banjarmasin Rabu.
Menurut Dwi, hingga kini pihaknya belum mendapatkan informasi detil tentang peristiwa perampokan tersebut, namun BI segera ikut melakukan penelusuran dimana letak kesalahan dan kelemahan sistem pengamanan dikantor tersebut.
Pada dasarnya sistem pengamanan bank di Kalsel rata-rata sudah cukup bagus, antara lain hampir seluruh bank telah memanfaatkan CCTV, ada satpam, serta brankas .
"Sistem pengamanan kita sudah sangat bagus. Namun rupanya pelaku tindak kejahatan selalu punya cara untuk melakukan aksinya," katanya.
Tentang kemungkinan keterlibatan orang dalam, kata Dwi, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, karena beberapa kali terjadi perampokan bank di Kalsel yang isunya melibatkan orang dalam, ternyata tidak terbukti.
Ada beberapa kejadian perampokan informasi awalnya memang dari orang dalam tetapi dilakukan secara tidak sengaja artinya pelaku kejahatan berusaha memancing pembicaraan dengan pegawai bank dan mereka keceplosan.
Kesulitan lain, kata dia, perampok juga mulai memahami tentang kecanggihan teknologi seperti CCTV. Untuk menghilangkan jejak perampok ikut serta membawa kamera perekam tersebut.
"Masalah perampokan pada dasarnya adalah sudah menjadi tanggung jawab kepolisian untuk menuntaskan namun kita akan tetap membantu," katanya.
Tentang uang nasabah, tambah Dwi, tidak ada masalah karena setiap terjadi kehilangan atau perampokan bank mendapatkan asuransi.
Selain perampokan kejahatan bank yang terjadi di Kalsel yaitu masalah pengelapan yang dilakukan oleh oknum perbankan itu sendiri.
"Tapi saya tidak bisa sebut banknya kalau jumlahnya ada satu dua bank yang mengalami hal itu," katanya.
Sebelumnya, Sabtu (15/5) malam Bank Danamon Kotabaru diduga kebobolan uang sebesar Rp1,9 miliar yang disimpan dalam dua brankas.
Kepolisian Kotabaru menduga pelaku pencurian adalah salah seorang satpam bank tersebut dengan indikasi, sesaat sebelum kejadian perampokan tersebut, kamera CCTV dialihkan oleh seseorang yang diduga adalah petugas keamanan bank tersebut.
Saat ini aparat kepolisian sedang memburu pelaku dengan mendatangi rumah keluarga untuk mencari informasi tentang keberadaannya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2010