Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/Waka BPN), Ossy Dermawan menutup rangkaian Rapat Koordinasi Pencegahan dan Penyelesaian Tindak Pidana Pertanahan, di Grand Mercure Kemayoran, Jakarta, Jumat (15/11).
Dalam sambutannya, ia menekankan kepada seluruh peserta yang hadir untuk lebih memperkuat sinergi dan kolaborasi dalam melayani masyarakat demi kebaikan bangsa dan negara, terutama dalam penanganan kasus pertanahan.
"Hanya dengan komunikasi, sinergi, dan kolaborasi kita semua bisa bekerja dengan baik, kita hilangkan ego sektoral kita, lakukan koordinasi dengan baik. Jadi kepada Kakanwil, selalu berdekatan dengan Pak Kajati, Pak Kapolda dan jajarannya, jika sinergi kita kuat saya pikir mafia tanah akan berpikir dua kali untuk berusaha merusak," kata Wamen ATR/Waka BPN.
Wamen Ossy berharap, Rakor ini bisa menjadi bekal untuk langkah nyata menggebuk mafia tanah pada tahun 2025 dan ke depannya. "Dari pengarahan yang dilakukan serta kerja internal oleh peserta Rakor, kita berharap didapatkan kesatuan visi dan misi kita dalam memberantas mafia tanah," ujar Ossy Dermawan.
"Kita juga sudah mengenal modus operandi karena kejahatan akan selalu bertransformasi dan beradaptasi, sehingga dibutuhkan juga kelihaian dan kecerdikan Satgas Anti-Mafia Tanah dalam melihat ancaman dan tantangan yang kita hadapi ke depan," tambah Wamen Ossy.
Sinergi dan kolaborasi dalam memberantas mafia tanah akan semakin kuat dengan adanya perluasan kerja sama dengan Badan Intelijen Negara (BIN) dan Kementerian Pertahanan. Wamen Ossy yakin kinerja Satgas Anti-Mafia Tanah juga akan semakin bermanfaat bagi masyarakat.
"Tentu ini menjadi kekuatan yang maha dahsyat dalam rangka perang kita menghadapi mafia tanah di tahun 2025. Dan kami semua yakin, kinerja Satgas ini akan sangat bermanfaat bukan hanya bagi yang hadir di sini tapi yang paling penting manfaat bisa dirasakan oleh rakyat, utamanya masyarakat yang tidak mampu dari sisi kekuatan hukum dan ekonomi, dan orang-orang ini yang harus pertama kali kita bela," tegas Ossy Dermawan.
Dalam kesempatan ini, Wamen Ossy berterima kasih kepada Satgas Anti-Mafia Tanah atas sinergi dan kolaborasi yang baik. Menurutnya, kinerja Satgas selama ini telah menyelamatkan aset negara maupun masyarakat. Sinergi ke depannya juga ia sebut akan menguatkan kepercayaan antar satu institusi dengan institusi lain.
"Saya juga ingin memberikan ucapan selamat kepada penerima pin emas dan piagam penghargaan, capaian ini merupakan bukti nyata, dedikasi, dan juga integritas dan kerja keras Bapak/Ibu sekalian," pungkas Wamen Ossy.
Pin emas dan penghargaan diberikan kepada 97 pihak yang dinilai telah ikut menyukseskan pencegahan serta penyelesaian tindak pidana pertanahan. Penghargaan ini disematkan langsung oleh Menteri ATR/Kepala BPN, Nusron Wahid pada Pembukaan Rapat Koordinasi kemarin, Kamis (14/11/2024).
Hadir memberikan laporan, Ketua Satgas Anti-Mafia Tanah yang juga selaku Direktur Pencegahan dan Penanganan Konflik Pertanahan, Arif Rachman. Turut hadir, Direktur Jenderal Penanganan Sengketa dan Konflik Pertanahan, Iljas Tedjo; Staf Khusus Bidang Pemberantasan Mafia Tanah, Widodo beserta sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di lingkungan Ditjen PSKP.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024