Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (Pemkab HST), Kalimantan Selatan (Kalsel) mengupayakan daerah ini memiliki memiliki daftar memori kolektif bangsa sebagai koleksi daerah yang mengandung nilai-nilai penting bagi bangsa.
“Kami upayakan mengkonsep daftar memori kolektif bangsa. Namun, saat ini belum fokus karena ada beberapa pertimbangan,” kata Kepala Dinas Perpustakaan HST Ahmad Fatoni di Barabai, Hulu Sungai Tengah, Kamis.
Baca juga: Pemkab HST gandeng SKPD gencarkan perpustakaan berbasis inklusi
Dia menyebutkan memori kolektif bangsa merupakan program dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) untuk menyelamatkan dan melestarikan arsip yang memiliki nilai penting yang menggambarkan identitas dan jati diri bangsa serta menjadi aset nasional.
“Untuk sejarah kuno yang bisa dijadikan sebagai daftar memori kolektif bangsa di Kabupaten HST belum kami temukan sampai saat ini. Namun, ke depan bisa saja ada temuan,” ujarnya.
Fatoni mengatakan, untuk saat ini ada beberapa daftar yang menggambarkan identitas daerah yang bisa dikonsep sebagai memori kolektif bangsa, seperti surat suara yang dicoblos selama pelaksanaan pesta demokrasi di Kabupaten HST, daftar pemimpin daerah mulai dari yang pertama hingga saat ini, hingga aset-aset daerah zaman terdahulu, dan beberapa aset lainnya.
Baca juga: Pemkab HST tingkatkan literasi lewat program bulanan kelompok perpustakaan
Menurut dia, hingga saat ini, hanya beberapa arsip tertentu yang masih terkonsep, namun belum terlalu difokuskan untuk menyiapkan arsip ini karena membutuhkan beberapa proses.
Dia menjelaskan daftar memori kolektif bangsa merupakan kekayaan yang berharga, tidak hanya sekedar dokumen tetapi memiliki nilai lebih yang menceritakan kebudayaan suatu daerah.
“Saat ini yang menjadi fokus Dinas Perpustakaan adalah meningkatkan literasi baca masyarakat melalui program-program unggulan, mulai dari transformasi perpustakaan berbasis inklusi, pembinaan perpustakaan sekolah dan desa, pembinaan pustakawan, dan lainnya,” ujar Fatoni.
Baca juga: Pemkab HST siapkan 20 layanan di MPP setelah peresmian gedung
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
“Kami upayakan mengkonsep daftar memori kolektif bangsa. Namun, saat ini belum fokus karena ada beberapa pertimbangan,” kata Kepala Dinas Perpustakaan HST Ahmad Fatoni di Barabai, Hulu Sungai Tengah, Kamis.
Baca juga: Pemkab HST gandeng SKPD gencarkan perpustakaan berbasis inklusi
Dia menyebutkan memori kolektif bangsa merupakan program dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) untuk menyelamatkan dan melestarikan arsip yang memiliki nilai penting yang menggambarkan identitas dan jati diri bangsa serta menjadi aset nasional.
“Untuk sejarah kuno yang bisa dijadikan sebagai daftar memori kolektif bangsa di Kabupaten HST belum kami temukan sampai saat ini. Namun, ke depan bisa saja ada temuan,” ujarnya.
Fatoni mengatakan, untuk saat ini ada beberapa daftar yang menggambarkan identitas daerah yang bisa dikonsep sebagai memori kolektif bangsa, seperti surat suara yang dicoblos selama pelaksanaan pesta demokrasi di Kabupaten HST, daftar pemimpin daerah mulai dari yang pertama hingga saat ini, hingga aset-aset daerah zaman terdahulu, dan beberapa aset lainnya.
Baca juga: Pemkab HST tingkatkan literasi lewat program bulanan kelompok perpustakaan
Menurut dia, hingga saat ini, hanya beberapa arsip tertentu yang masih terkonsep, namun belum terlalu difokuskan untuk menyiapkan arsip ini karena membutuhkan beberapa proses.
Dia menjelaskan daftar memori kolektif bangsa merupakan kekayaan yang berharga, tidak hanya sekedar dokumen tetapi memiliki nilai lebih yang menceritakan kebudayaan suatu daerah.
“Saat ini yang menjadi fokus Dinas Perpustakaan adalah meningkatkan literasi baca masyarakat melalui program-program unggulan, mulai dari transformasi perpustakaan berbasis inklusi, pembinaan perpustakaan sekolah dan desa, pembinaan pustakawan, dan lainnya,” ujar Fatoni.
Baca juga: Pemkab HST siapkan 20 layanan di MPP setelah peresmian gedung
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024