Rantau, (Antaranews Kalsel) - Pemerintah Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, mengembangkan sapi betina melalui program inseminasi buatan dan program sapi indukan wajib bunting (Upsus Siwab) untuk mendukung program nasional.
Bupati Tapin HM Arifin Arpan di Rantau, Selasa mengatakan, ke depan Tapin diharapkan akan menjadi salah satu kabupaten produsen ternak dan daging terbesar di Kalimantan Selatan.
"Kita akan terus mencari terobosan baru, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bukan hanya melalui sektor pertanian tetapi juga peternakan," katanya.
Pengembangan peternakan dengan program Upsus Siwab tersebut, salah satunya telah dilaksanakan di Desa Asam Randah Kecamatan Hatungun, yang telah mampu panen pedet atau anak sapi.
"Yang penting, saat ini kita coba dulu untuk mengembangkan sektor peternakan, kalau sudah berkembang, akan kita budi dayakan dengan lebih baik lagi," kata Bupati.
Bukan hanya produksi, pemerintah juga akan membantu peternak melalui sistem pemasaran yang lebih baik, sehingga harga di pasaran tidak akan merugikan peternak maupun petani.
"Jangan sampai begitu produksi daging melimpah, justru harga di pasaran jatuh dan merugikan peternak atau petani. Untuk itu akan kita buat sistem pemasaran yang baik," katanya.
Begitu juga dengan pakannya, kini dikembangkan rumput jenis kingres dan odot, yang bakal ditanam di daerah-daerah sentral peternakan sapi yakni Kecamatan Salam Babaris, Tapin Tengah, Binuang, dan Lokpaikat.
Rumput-rumput tersebut, merupakan salah satu makanan sapi yang terbaik, sehingga bisa menghasilkan pedet dan daging yang sehat sebagaimana yang diharapkan.
Kabupaten Tapin, merupakan salah satu daerah di Kalsel yang cukup agresif melakukan terobosan dalam pengembangan sektor perekonomian dan tanaman pangan, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Diharapkan, melalui program tersebut, Tapin yang dikenal sebagai daerah tambang batu bara, akan menjadi daerah pertanian dan peternakan yang cukup potensial.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
Bupati Tapin HM Arifin Arpan di Rantau, Selasa mengatakan, ke depan Tapin diharapkan akan menjadi salah satu kabupaten produsen ternak dan daging terbesar di Kalimantan Selatan.
"Kita akan terus mencari terobosan baru, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, bukan hanya melalui sektor pertanian tetapi juga peternakan," katanya.
Pengembangan peternakan dengan program Upsus Siwab tersebut, salah satunya telah dilaksanakan di Desa Asam Randah Kecamatan Hatungun, yang telah mampu panen pedet atau anak sapi.
"Yang penting, saat ini kita coba dulu untuk mengembangkan sektor peternakan, kalau sudah berkembang, akan kita budi dayakan dengan lebih baik lagi," kata Bupati.
Bukan hanya produksi, pemerintah juga akan membantu peternak melalui sistem pemasaran yang lebih baik, sehingga harga di pasaran tidak akan merugikan peternak maupun petani.
"Jangan sampai begitu produksi daging melimpah, justru harga di pasaran jatuh dan merugikan peternak atau petani. Untuk itu akan kita buat sistem pemasaran yang baik," katanya.
Begitu juga dengan pakannya, kini dikembangkan rumput jenis kingres dan odot, yang bakal ditanam di daerah-daerah sentral peternakan sapi yakni Kecamatan Salam Babaris, Tapin Tengah, Binuang, dan Lokpaikat.
Rumput-rumput tersebut, merupakan salah satu makanan sapi yang terbaik, sehingga bisa menghasilkan pedet dan daging yang sehat sebagaimana yang diharapkan.
Kabupaten Tapin, merupakan salah satu daerah di Kalsel yang cukup agresif melakukan terobosan dalam pengembangan sektor perekonomian dan tanaman pangan, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Diharapkan, melalui program tersebut, Tapin yang dikenal sebagai daerah tambang batu bara, akan menjadi daerah pertanian dan peternakan yang cukup potensial.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017