PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) kembali melahirkan 12 orang yang menjadi bibit wirausaha unggulan usai mengikuti serangkaian penjurian kompetisi wirausaha BSI Aceh Muslimpreneur (AMP) 2024.

Direktur Retail Banking BSI Harry Gusti Utama melalui keterangan tertulis di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu, mengaku bangga kepada pemenang BSI Aceh Muslimpreneur 2024.

Baca juga: Transaksi QRIS dan ATM BSI di Aceh naik dobel digit selama PON 2024

“Mereka merupakan bibit unggul UMKM yang kita harapkan dengan dukungan yang tepat dapat menciptakan perubahan yang signifikan bagi perekonomian daerah dan nasional,” kata Gusti.

Program BSI Aceh Muslimpreneur, kata dia, dirancang untuk memberikan peluang bagi generasi muda di Aceh, agar tidak hanya mampu bersaing di level lokal, tetapi juga bisa naik kelas dan menembus pasar global.

BSI Aceh Muslimpreneur merupakan ajang kontes menjaring wirausaha muda yang berlokasi di Aceh.

Program ini merupakan komitmen PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mendorong wirausaha muda berbasis syariah di Aceh naik kelas melalui pendampingan, peningkatan kapasitas dan kapabilitas.

BSI AMP diselenggarakan sejak tahun lalu dan dirancang khusus untuk membina dan mengembangkan wirausaha muda di Aceh, dengan fokus pada pengembangan bisnis yang berlandaskan nilai syariah serta inovasi.

Baca juga: BSI akselerasi Global Hub dan Islamic Ecosystem dukung IIFC
 

Gusti mengungkapkan salah satu pencapaian signifikan dari BSI AMP, yakni kolaborasi untuk memfasilitasi UMKM Aceh menembus pasar internasional.


Pada Expo Amazing Indonesia di Jeddah, Arab Saudi, salah satu UMKM Kopi Binaan BSI dari Takengon diberikan kesempatan membuka akses pasar untuk mendapatkan peluang ekspor timur tengah.

Sementara pada BSI International Expo satu UMKM binaan BSI lainnya asal Aceh, yakni Sambal Capli membuka pasar global dengan memperoleh order sebesar 29 ton.

Dengan dukungan yang tepat, diungkapkan Gusti, seperti program pembinaan dan pembiayaan dari Bank Syariah Indonesia (BSI), maka wirausaha muda di Aceh memiliki kesempatan besar untuk berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional.

Gusti menyebutkan potensi tersebut menjadi kekuatan ekonomi yang bisa dioptimalkan, terlebih adanya inovasi dan digitalisasi yang dapat memperluas jangkauan bisnis hingga ke pasar global.

Melalui program BSI AMP, Gusti mengatakan para wirausaha muda di Aceh mampu meningkatkan skala bisnis, motor penggerak ekonomi daerah dan mendorong kesejahteraan masyarakat “Serambi Mekah” secara menyeluruh.

Gusti pun optimis langkah pembinaan yang tepat serta pemanfaatan teknologi dan inovasi, maka wirausaha muda Aceh dapat menciptakan perubahan signifikan, menghubungkan pasar lokal dengan peluang global, serta menjadikan Aceh sebagai salah satu pusat pertumbuhan ekonomi syariah yang unggul di Indonesia.

Baca juga: BSI raih penghargaan Best Digital Bank pada ajang internasional
 



Data BSI Institute menunjukkan Aceh memiliki sekitar 914 ribu wirausaha muda dengan 406 ribu di antaranya berada pada segmen milenial berusia 15-34 tahun.

“Potensi ekonomi yang besar ini menjadikan Aceh sebagai wilayah yang sangat strategis bagi pengembangan,” tutur Gusti.

Melihat potensi tersebut, Gusti menegaskan BSI fokus mendukung dan mendorong pertumbuhan sektor UMKM di Aceh dengan pendampingan dan penguatan ekonomi kemasyarakatan.

Ekonomi kemasyarakatan tersebut, antara lain penyaluran pembiayaan UMKM, program BSI Aceh Muslimpreneur, pembangunan fasilitas BSI UMKM Center di Aceh, dan pendampingan UMKM naik kelas lewat program-program pelatihan di BSI UMKM Center.

Diketahui, ajang BSI Aceh Muslimpreneur 2024 telah memasuki tahap akhir dengan jumlah pendaftar lebih dari 2.500 orang pada Oktober atau meningkat dibandingkan pendaftar tahun lalu sebanyak 2.234 wirausaha.

Peningkatan ini mencerminkan antusiasme tinggi terhadap program BSI AMP dan komitmen para wirausahawan muda untuk mengembangkan usaha.

BSI AMP 2024 dibagi dalam tiga kategori jenis usaha, yaitu pemula (starter), scale-up, dan sustainable, kemudian BSI melakukan kurasi, pelatihan, serta pendampingan bisnis secara komprehensif.

Baca juga: BSI berharap Persiraja bisa tembus Liga 1
 



Dari total pendaftar, sektor food & Beverages mendominasi dengan 761 UMKM, diikuti oleh sektor fesyen yang menyumbang 496 UMKM.

Tercatat, kedua sektor ini menunjukkan potensi besar guna mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif di Aceh, sekaligus menggambarkan tren industri yang diminati generasi muda.

Seleksi BSI AMP 2024 dilakukan melalui serangkaian tahapan intensif yang mencakup kurasi ketat, pelatihan, dan pendampingan bisnis.

Peserta yang terpilih merupakan wirausaha muda berbakat yang tidak hanya memiliki potensi besar untuk berkembang di tingkat lokal, tetapi juga berpeluang menembus pasar global.

Di Aceh, khusus BSI UMKM Center telah membina 2.046 UMKM dengan pembiayaan sebesar Rp41,9 miliar melalui akses pembiayaan dan menyelenggarakan program pelatihan, pendampingan bisnis, serta membantu proses pemasaran produk para pelaku usaha.

“Kami juga memfasilitasi business matching untuk membantu para pelaku UMKM memperluas jaringan bisnis mereka dan mengembangkan skala usaha,” ungkap Gusti.

Selain pendampingan pada UMKM, BSI UMKM Center juga mendampingi dua desa binaan BSI di bidang peternakan dan perkebunan.

Kemudian, BSI juga memfasilitasi pemenuhan sertifikasi halal dan pendampingan pemenuhan legalitas usaha bagi UMKM Aceh.

Hingga 30 September 2024, BSI memiliki empat BSI UMKM Center dengan jumlah binaan lebih dari 4.029 UMKM di berbagai wilayah, seperti Aceh, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar, dengan total pembiayaan yang mencapai Rp71,67 miliar.

Baca juga: Lewat PON XXI, BSI komitmen majukan olahraga di Aceh
 



Adapun susunan Pemenang BSI Aceh Muslimpreneur Aceh 2024, yakni:

A.    Kategori Starter

1)    Naia Zahrina; Nama brand: Bungong Jaroe (Lukeh); Bidang Fashion
2)    Rio Delvino; Nama brand; Majestic Natural: Bidang: Makanan Olahan
3)    Angelina Deby: Nama brand: Milyers: Bidang: Food & Beverage
4)    Sabrina M Phonna; Nama brand: Sabit.clo: Bidang: Fashion

B.    Kategori Scale Up

1)    Faraisha Hirza; Nama brand:Educate ; Bidang Teknologi
2)    Ika Puspita Yuda; Nama brand; Balela Parfume: Bidang: Olahan 
3)    Cut Tria Hajaton: Nama brand: Talam durian cut Abang: Bidang: Food & Beverage
4)    Saiful Anwar; Nama brand:madu Bang Unoe; Bidang: Food & Beverage

C.    Kategori Sustainable

1)    Ratu Nur Annisa; Nama brand: Bitata Food; Bidang Food & Beverage
2)    Farhaniza; Nama brand; Yagi Natural: Bidang: Olahan 3)    Ihsanudin: Nama brand: Ulonowih: Bidang: Food & Beverage
4)    Yuyun; Nama brand: Publo; Bidang: Kriya

Baca juga: Hadir di PON 2024, BSI komitmen dukung kembangkan ekonomi dan olahraga
 

Pewarta: Tim Redaksi

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024