Banjarmasin,  (Antaranews Kalsel) - Anggota Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kalimantan Selatan Karli Hanafi Kalianda berpendapat, provinsinya juga berpotensi untuk mengembangkan buah tropika.

Ia mengemukakan pendapatnya di Banjarmasin, Selasa, sesudah mengikuti studi komparasi Komisi II DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel) ke Provinsi Sumater Barat (Sumbar), 16 - 19 Februari lalu.

Pasalnya, menurut dia, Kalsel dengan luas wilayah sekitar 37.000 kilometer persegi, kini terbagi 13 kabupaten/kota hampir mempunyai kesamaan tipe lahan dan sama-sama beriklim tropik, sehingga memungkinkan untuk mengembangkan tanaman buah tropik..

Dalam studi komparasi ke "Tanah Minangkabau" itu, rombongan Komisi II DPRD Kalsel meninjau Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika di Kabupaten Solok - sekitar delapan jam perjalanan naik mobil dari Kota Padang, ibu kota Sumbar.

Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pertanian (Kementan) di Solok itu meneliti dan mengembangkan sejumlah tanaman buah tropika.

Untuk sementara ini, kutip wakil rakyat Kalsel dari Partai Golkar tersebut, balai penelitian milik Kementan itu fokus pada tanaman manggis, pisang dan nenas, kemudian pepaya, sirsak, mangga, jeruk serta tanaman buah tropika lainnya.

Penelitian itu bertujuan antara lain, untuk mewujudkan keunggulan dalam pengembangan dan hasil tanaman buah tropika tersebut yang banyak tersebar di tanah air Indonesia.

Sementara beberapa jenis tanaman buah tropika dan pada daerah tertentu, kurang berkembang dengan baik, serta bisa terancam punah karena membudidayakan secara intensif.

Sebagai contoh buah manggis di Kalsel belakangan tidak sebanyak sebelum tahun 1980-an dan kualitasnya pun agak menurun, misalnya membeli satu ikat (isi 10 biji) sekitar 30 persen kurang baik.

"Berbeda dengan keadaan sebelumnya atau hingga tahun 1980-an, kalau membeli manggis satu ikat (isi 10 biji) hampir semua baik, dan buahnya jauh lebih besar daripada sekarang," tuturnya.

"Kita berharap, dengan mengikuti pola serta belajar pada Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika milik Kementan tersebut produk buah-buah tropika di Indonesia, termasuk Kalsel semakin membaik, baik kuantitas maupun kualitas, sehingga tidak ketergantungan buah impor lagi," kata Karli.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017