Terjawab sudah siapa saja yang dipercaya mengisi kursi menteri pada Kabinet Merah Putih pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.

Pada Minggu (20/10) malam di Istana Kepresidenan Jakarta, Presiden Prabowo mengumumkan kabinet pemerintah Indonesia periode 2024-2029.

Baca juga: Presiden Prabowo melantik Kabinet Merah Putih

Ada 53 menteri dan kepala lembaga negara dibantu 56 wakil menteri.

Jika dirinci, Kabinet Merah Putih disokong tujuh menteri koordinator dengan 36 kementerian dan lima kepala badan setingkat menteri sehingga total menjadi 48 kementerian dan lima kepala badan.

Hari ini Presiden Prabowo resmi melantik 48 menteri serta lima pejabat setingkat menteri di Istana Negara, Jakarta.

Dari deretan nama yang dilantik presiden, ada sosok asal Kalimantan Selatan yakni Hanif Faisol Nurofiq sebagai
Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup.

Terpilihnya Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) ini disambut suka cita banyak pihak di Kalsel.

Maklum saja, tidak banyak atau boleh dikata jarang sekali orang Kalsel bisa menduduki kursi menteri.

Oleh karenanya, menjadi momen langka sekaligus sangat membanggakan ketika wakil Kalsel ada di kabinet pemerintahan pusat.

Baca juga: Prabowo umumkan nama-nama menteri Kabinet Merah Putih

Terakhir kali daerah ini mendapatkan jatah menteri sewaktu Prof Gusti Muhammad Hatta menjadi Menteri Negara Lingkungan Hidup pada Oktober 2009 hingga Oktober 2011 dan Menteri Riset dan Teknologi pada Oktober 2011 sampai Oktober 2014 di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Sosok guru besar Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) ini begitu dipuja dan namanya harum hingga kini sebagai kebanggaan ULM dan Kalsel yang bisa menembus kursi bergengsi dan terhormat sebagai menteri.

Prof Gusti Muhammad Hatta menduduki jabatan struktural terakhir di ULM sebagai Wakil Rektor Bidang Akademik sebelum dipercaya Presiden SBY kala itu menduduki pos menteri.

Kenangan manis Muhammad Hatta kini terulang pada sosok Hanif Faisol Nurofiq.
 
Hanif Faisol Nurofiq menerima nasi tumpeng dari Wakil Rektor I ULM Iwan Aflanie didampingi Prof Gusti Muhammad Hatta selaku Guru Besar Fakultas Kehutanan ULM yang merupakan mantan Menteri Lingkungan Hidup RI saat Dies Natalis ke-66 ULM. (ANTARA/Firman)


Sesama alumni Fakultas Kehutanan ULM, Hanif seperti mengulang sejarah manis jika jebolan kampus ini dapat melahirkan menteri.

Faktanya, bagi ULM teristimewa bagi Fakultas Kehutanan usai seorang alumnus menjadi menteri dari Kalsel.

Keberhasilan Hanif disambut bangga Rektor ULM Ahmad Alim Bachri sebagaimana ia selama ini terus membanggakan Muhammad Hatta sebagai sosok panutan bagi civitas akademika ULM.
 

Baca juga: Giliran 58 calon wamen-calon pejabat dipanggil Prabowo

Ahmad menyebut antara Muhammad Hatta dan Hanif punya kesamaan yakni memiliki integritas, ketulusan dan keikhlasan.

"Ketika orang berurusan dengan dua sosok ini maka tidak pernah ada kesulitan, mereka tulus membantu sesama itu yang saya rasakan betul," katanya.

Jauh sebelum jadi menteri, ketika Hanif naik level ke pemerintahan pusat sebagai Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL) Kementerian  KLHK, ULM sudah begitu bangga terhadap alumnus tersebut.

Tercatat dua kali Hanif dihadirkan ULM memberikan kuliah umum, pertama 23 Februari 2024 dengan tema "Perhutanan Sosial dan Lahan Basah", kedua ketika Dies Natalis ke-66 ULM pada 21 September 2024 Hanif jadi tamu kehormatan membawakan orasi ilmiah dengan judul "Mewujudkan peradaban ekologis".


Kalimantan masa depan IKN

Ditunjuknya Hanif sebagai Menteri Lingkungan Hidup dirasa sangat tepat jika berkaca dari arus masa depan pembangunan nasional kini berada di pulau Kalimantan dengan hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN).

Sosok Hanif yang punya segudang pengalaman di bidang lingkungan hidup dan kehutanan di Kalsel dinilai punya kapasitas ditugasi mengeksekusi kebijakan pemerintah di bidang tersebut.

Apalagi bicara IKN, tentu "orang" Kalimantan lebih paham bagaimana menjaga pulau ini berkaitan bidang pengendalian dampak lingkungan hidup yang meliputi pencegahan dan penanggulangan pencemaran dan kerusakan lingkungan serta pemulihan kualitas lingkungan hidup beserta program pengendalian dampak lingkungan.

Baca juga: Gerindra: Kementerian pada kabinet Prabowo bakal berjumlah 44-46

Terlebih Presiden Prabowo juga menunjuk Sulaiman Umar jadi Wakil Menteri Kehutanan mendampingi Raja Juli Antoni selaku Menteri Kehutanan.

Sulaiman Umar merupakan putra Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dan pada Pilpres 2024 lalu bertugas sebagai Ketua Tim Pemenangan Daerah Prabowo-Gibran di Kalsel hingga paslon ini menang telak di Bumi Lambung Mangkurat.

Guru Besar Bidang Sosial dan Politik ULM Prof Dr H Budi Suryadi menyebut kehadiran dua orang Kalsel dalam kabinet pada posisi lingkungan hidup dan kehutanan memberikan harapan besar dan jalan terang untuk penata kelolaan lingkungan dan kehutanan khususnya di Kalimantan.
 

Tak bisa dipungkiri, Kalimantan kini menjadi wilayah penting di Indonesia seiring kehadiran IKN di Kalimantan Timur.

Oleh karenanya, keberadaan Hanif sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Sulaiman jadi Wakil Menteri Kehutanan menjadi jalan mudah bagi penguatan aspirasi dan kerja sama dalam penata kelolaan lingkungan dan kehutanan khususnya berkaitan para pemangku kepentingan di Pulau Kalimantan.

Di sisi lain, Budi selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) ULM melihat terpilihnya Hanif dan Sulaiman jadi kebangkitan politik Kalsel untuk lebih diperhitungkan di kancah nasional.

Suara dan aspirasi politik di daerah ini tidak lagi dipandang kecil oleh Jakarta, namun telah menjadi pertimbangan bagi pemerintahan yang memimpin.

Baca juga: Gibran sebut Prabowo akan tentukan kabinet, Jokowi beri masukan

Harapan besarnya ini jadi titik awal Kalsel untuk terus disorot dalam kancah politik nasional.

Kalsel juga harus siap melahirkan banyak sosok inspiratif dan berpengaruh agar bisa dilirik.


Merintis karir dari bawah

Hanif dikenal sebagai rimbawan berpengalaman yang telah lama mengabdikan diri di sektor kehutanan.

Meraih gelar sarjana dan magister ilmu kehutanan di Fakultas Kehutanan ULM, kariernya dimulai sebagai staf pegawai di Departemen Kehutanan pada program forest ranger atau Wirawana KLHK.

Kemudian menjadi Kepala Resort Pemangkuan Hutan di Pulau Laut Utara pada Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Kotabaru hingga mendapatkan promosi Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Tanah Bumbu tahun 2014.
 
Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (Dirjen PKTL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Hanif Faisol Nurofiq bersama Presiden Terpilih Prabowo Subianto. (ANTARA/HO)

​​​​​​​

Di era kepemimpinan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, Hanif dipercaya menjabat Kepala Dinas Kehutanan Kalsel sejak 2016 hingga 2020 sebelum ditarik KLHK menjadi Sekretaris Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL) tahun 2023 dan akhirnya promosi lagi menjadi Direktur Jenderal PKTL hingga kini merengkuh kursi tertinggi sebagai menteri.

Karier pria yang menyandang gelar doktor di Universitas Brawijaya Malang ini benar-benar dimulai dari bawah.

Semua jenjang jabatan di pemerintahan telah dijalaninya penuh dedikasi dan loyalitas untuk pengabdian kepada bangsa dan negara.

Atas prestasinya di bidang kehutanan, Hanif mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa pada 2019.

Baca juga: Jokowi ditinggal Projo pascapengumuman Kabinet

Dialah sang eksekutor dari Gerakan Revolusi Hijau yang digelorakan gubernur dan diakui nasional sukses melaksanakan rehabilitasi hutan dan lahan di dalam dan di luar kawasan hutan secara masif.

Bahkan pada tahun 2020 ketika peringatan Hari Pers Nasional (HPN), gagasan Hanif mengembangkan Taman Hutan Hujan Tropis Indonesia (TH2TI) di kawasan perkantoran Pemprov Kalsel di Banjarbaru diapresiasi Menteri KLHK kala itu Siti Nurbaya hingga diresmikan Presiden Joko Widodo.

Pada TH2TI, ditanami berbagai jenis pohon endemik dari seluruh Indonesia termasuk jenis mersawa ditanam langsung Presiden Joko Widodo dan kini tumbuh subur.

Kepala Dinas Kehutanan Kalsel Fathimatuzzahra mengaku bangga atas pencapaian karier Hanif sampai di titik tertinggi saat ini.

Menurut Fathimatuzzahra, sebagai rimbawan sejati Hanif memahami betul seluk-beluk pekerjaan kehutanan termasuk lingkungan hidup mulai tugas berat petugas di lapangan hingga kebijakan di level pimpinan.

Berbagai dinamika dan tantangan tugas ke depan dalam bidang lingkungan hidup diyakini dapat diselesaikan Hanif dengan mulus berbekal segudang pengalamannya melahirkan banyak inovasi untuk penyelamatan bumi demi keberlanjutan penghidupan bagi makhluk hidup.

Hanif kerap berujar jika setiap langkah kecil menuju perlindungan lingkungan adalah langkah besar untuk masa depan planet bumi.

Baca juga: Prabowo tunjukkan kenegarawanan bersedia masuk kabinet
 

Pewarta: Firman

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024