Balangan, (Antaranews Kalsel) - Air sungai Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, mengandung Koi Herpes Virus (KHV), yang bisa menyerang budidaya ikan mas dikeramba milik warga, hingga kematian ikan dengan waktu singkat.

Dijelaskan Kepala Dinas Perikanan setempat, Ahmad Fahruraji, Kamis (16/2) mengatakan, Virus Herpes Koi (KHV) merupakan nama virus yang menyebabkan penyakit herpes koi. Penyakit ini menyerang ikan koi dan ikan mas, bersifat akut dan ganas serta dapat menyebabkan kematian ikan secara massal dalam waktu yang relatif singkat.

"Penyakit ini umumnya menyerang ikan mas dan koi ukuran konsumsi, terutama yang dipelihara secara intensif seperti pada kolam, air deras dan keramba, maupun keramba jaring apung," jelasnya.

Namun begitu lanjutnya, ikan tersebut tetap aman dikonsumsi, hanya saja petani ikan harus lebih cepat memanen ikan untuk menghindari kematian massal ikan.

Hasil temuan tersebut ujarnya, sesuai hasil uji laboratorium Balai Perikanan Air Tawar (BPAT) di Mandi Angin, Kabupaten Banjar, pada sampel ikan keramba milik warga Kabupaten Balangan, yang mendadak mati massal.

"Virus KHV disebabkan kondisi air yang buruk, dimana pada beberapa waktu lalu kita mengalami pasang surut air, bahkan hingga banjir, yang menyebabkan virus ini muncul," jelasnya.

Cara penyebaran virus KHV tersebut jelas Fahruraji, dapat di isolasi dari ikan yang sakit, yang menyerang pada insang ikan, sisik dan sirip ikan, yang tampak seperti berjamur dan rusak.

Gejala ikan yang terkena KHV adalah megap-megap dan cenderung dipermukaan air, nafsu makan menurun, mata ikan menjadi cekung dan kematian massal dalam kurun waktu 1-5 hari.

Selanjutnya terdapat bercak atau bintik-bintik warna merah dan putih pada insang, yang muncul akibat nekrosis atau kematian jaringan insang. Insang tersebut akan tampak lebih pucat kemudian terjadi pembusukan.

Atas temuan hasil tersebut, Ahmad Fahruraji mengimbau warga agar tidak membudidayakan ikan mas di sungai Balangan, karena berpotensi terserang virus KHV tersebut.

"Sebaiknya warga beralih ke jenis ikan yang lebih tahan terhadap virus tersebut, seperti ikan nila, patin, dan lain sebagainya, selain ikan mas maupun koi yang rentan terserang KHV tersebut. Bahkan kita belum dapat memastikan sampai kapan sungai kita terbebas dari KHV," pungkasnya.

Pewarta: Roly Supriadi

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017