Polda Kalimantan Selatan membangkitkan semangat juang pahlawan nasional Pangeran Antasari bagi generasi muda dengan memperingati jasa sang pejuang kemerdekaan yang melawan penjajahan dan ketidakadilan kolonial Belanda.
"Kita harus terus menggelorakan semangat juang Pangeran Antasari yang sangat relevan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari," kata Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Adam Erwindi saat peringatan ke-162 wafatnya Pahlawan Nasional Pangeran Antasari di Banjarmasin, Minggu.
Baca juga: Semangat juang Pangeran Antasari suntikan moral melawan pandemi
Dia menyampaikan semangat juang Pangeran Antasari harus terus dihidupkan pada kehidupan sehari-hari, terutama bagi generasi muda.
Menurutnya, semangat patriotisme yang ditunjukkan oleh Pangeran Antasari adalah contoh nyata cara mencintai bangsa dan negara.
"Saatnya generasi muda dapat mengisi kemerdekaan dengan semangat Wasaka (Waja Sampai Kaputing) yang menjadi semboyan Pangeran Antasari yang artinya berjuang sampai akhir titik darah penghabisan," paparnya.
Adam mengakui pula, saat ini generasi muda justru cenderung kurang semangatnya dalam mengejar sesuatu yang harusnya diperjuangkan sampai berhasil.
Baca juga: HSS peringati haul ke-158 wafatnya Pangeran Antasari
Anak muda dalam menggapai cita-cita tidak boleh mudah menyerah karena kesempatan berhasil selalu terbuka bagi mereka yang terus berusaha dan berjuang.
Pangeran Antasari lahir pada 20 Februari 1809 di Keraton Pagatan, Kesultanan Banjar, yang saat itu menjadi wilayah bagian dari Kalimantan Selatan.
Pada tahun 1859, Pangeran Antasari memimpin perlawanan terhadap VOC dan berhasil mempersatukan suku-suku Dayak di Kalimantan Selatan untuk menghadapi penjajah.
Perang Banjar yang dipimpin oleh Pangeran Antasari menjadi salah satu perlawanan sengit dan mendalam terhadap kekuasaan kolonial.
Baca juga: Hasil rapid test di Pasar Pangeran Antasari Banjarmasin 49 orang reaktif
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
"Kita harus terus menggelorakan semangat juang Pangeran Antasari yang sangat relevan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari," kata Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Adam Erwindi saat peringatan ke-162 wafatnya Pahlawan Nasional Pangeran Antasari di Banjarmasin, Minggu.
Baca juga: Semangat juang Pangeran Antasari suntikan moral melawan pandemi
Dia menyampaikan semangat juang Pangeran Antasari harus terus dihidupkan pada kehidupan sehari-hari, terutama bagi generasi muda.
Menurutnya, semangat patriotisme yang ditunjukkan oleh Pangeran Antasari adalah contoh nyata cara mencintai bangsa dan negara.
"Saatnya generasi muda dapat mengisi kemerdekaan dengan semangat Wasaka (Waja Sampai Kaputing) yang menjadi semboyan Pangeran Antasari yang artinya berjuang sampai akhir titik darah penghabisan," paparnya.
Adam mengakui pula, saat ini generasi muda justru cenderung kurang semangatnya dalam mengejar sesuatu yang harusnya diperjuangkan sampai berhasil.
Baca juga: HSS peringati haul ke-158 wafatnya Pangeran Antasari
Anak muda dalam menggapai cita-cita tidak boleh mudah menyerah karena kesempatan berhasil selalu terbuka bagi mereka yang terus berusaha dan berjuang.
Pangeran Antasari lahir pada 20 Februari 1809 di Keraton Pagatan, Kesultanan Banjar, yang saat itu menjadi wilayah bagian dari Kalimantan Selatan.
Pada tahun 1859, Pangeran Antasari memimpin perlawanan terhadap VOC dan berhasil mempersatukan suku-suku Dayak di Kalimantan Selatan untuk menghadapi penjajah.
Perang Banjar yang dipimpin oleh Pangeran Antasari menjadi salah satu perlawanan sengit dan mendalam terhadap kekuasaan kolonial.
Baca juga: Hasil rapid test di Pasar Pangeran Antasari Banjarmasin 49 orang reaktif
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024