Komandan Korem (Danrem) 101/Antasari Brigjen TNI Firmansyah mengatakan semangat juang pahlawan nasional Pangeran Antasari dapat menjadi suntikan
moral bagi masyarakat Kalimantan Selatan saat ini yang tengah berjuang melawan pandemi.
"Kita punya pahlawan nasional yang hari ini wafatnya diperingati ke-159 tahun, semangat juang beliau harus jadi teladan bagi kita semua yang kini menghadapi pandemi," katanya di Banjarmasin, Senin.
Dengan semboyannya "Haram manyarah waja sampai kaputing" yang dalam bahasa Banjar berarti perjuangan dipandang haram kalau menyerah kepada Belanda dan harus diteruskan sampai tercapai apa yang dicita-citakan, maka semangat bela negara Pangeran Antasari sudah terbukti telah membebaskan daerah itu dari penjajahan.
"Sekarang ini kita dijajah pandemi COVID-19 dengan dampaknya luar biasa besar bagi kehidupan manusia. Kita harus terbebas segera dari pandemi ini dengan gotong royong disiplin prokes," kata Danrem.
Di sisi lain, Firman menyatakan Pangeran Antasari memiliki kepemimpinan yang cerdas, cerdik, alim, patriotisme, nasionalis dan dicintai masyarakat menjadi sebuah pembelajaran sejarah untuk diterapkan dalam kehidupan di masa kini maupun di masa mendatang.
Untuk itu, semangat sang pahlawan harus diwujudkan dalam membangun bangsa menjadi lebih baik, terutama persatuan dan kesatuan dalam kebersamaan.
Peringatan 159 tahun wafatnya Pangeran Antasari dihadiri Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor bersama forkopimda.
Dilaksanakan juga pengukuhan DPP Laskar Pangeran Antasari Kalimantan meneruskan semangat pejuang yang menyelamatkan kerajaan Banjar dari tangan Belanda tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021
moral bagi masyarakat Kalimantan Selatan saat ini yang tengah berjuang melawan pandemi.
"Kita punya pahlawan nasional yang hari ini wafatnya diperingati ke-159 tahun, semangat juang beliau harus jadi teladan bagi kita semua yang kini menghadapi pandemi," katanya di Banjarmasin, Senin.
Dengan semboyannya "Haram manyarah waja sampai kaputing" yang dalam bahasa Banjar berarti perjuangan dipandang haram kalau menyerah kepada Belanda dan harus diteruskan sampai tercapai apa yang dicita-citakan, maka semangat bela negara Pangeran Antasari sudah terbukti telah membebaskan daerah itu dari penjajahan.
"Sekarang ini kita dijajah pandemi COVID-19 dengan dampaknya luar biasa besar bagi kehidupan manusia. Kita harus terbebas segera dari pandemi ini dengan gotong royong disiplin prokes," kata Danrem.
Di sisi lain, Firman menyatakan Pangeran Antasari memiliki kepemimpinan yang cerdas, cerdik, alim, patriotisme, nasionalis dan dicintai masyarakat menjadi sebuah pembelajaran sejarah untuk diterapkan dalam kehidupan di masa kini maupun di masa mendatang.
Untuk itu, semangat sang pahlawan harus diwujudkan dalam membangun bangsa menjadi lebih baik, terutama persatuan dan kesatuan dalam kebersamaan.
Peringatan 159 tahun wafatnya Pangeran Antasari dihadiri Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor bersama forkopimda.
Dilaksanakan juga pengukuhan DPP Laskar Pangeran Antasari Kalimantan meneruskan semangat pejuang yang menyelamatkan kerajaan Banjar dari tangan Belanda tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2021