Banjarbaru, (Antaranews Kalsel) - Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan triwulan IV tahun 2016 tumbuh sebesar 4,38 persen yang diukur dari besarnya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
"Kontribusi terbesar pertumbuhan dari sisi produksi disumbang kategori industri pengolahan sebesar 0,81 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel Diah Utami di Kota Banjarbaru, Senin.
Sedangkan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan terbesar disumbang oleh komponen konsumsi domestik terutama konsumsi rumah tangga menyumbang pertumbuhan sebesar 2,25 persen.
Pertumbuhan positif terjadi pada seluruh komponen terutama ekspor yang pada triwulan IV tumbuh sangat cepat mencapai 41,49 persen karena harga komoditas ekspor Kalsel membaik.
Ia mengatakan, PDRB Kalsel pada triwulan IV tahun 2016 mencapai Rp37,72 triliun dan jika dibandingkan periode sama tahun lalu, perekonomian Kalsel tumbuh sebesar 5,28 persen.
Dari sisi sumber pertumbuhan banyak disumbang kategori pertambangan dan penggalian sebesar 1,33 persen dan pertanian, kehutanan serta perikanan yang menyumbang 1,19 persen.
"Hanya satu kategori lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan negatif yakni kategori administrasi pemerintahan minus 4,92 persen, kategori lain tumbuh positif," ungkapnya.
Dikatakan, pertumbuhan ekonomi Kalsel 2016 lebih cepat dibanding 2015 karena kinerja hampir seluruh kategori cepat kecuali pengadaan listrik dan gas, kontruksi dan administrasi pemerintahan.
Disebutkan, pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dibanding tahun 2015 terjadi karena peningkatan volume ekspor unggulan Kalsel yang mereduksi perlambatan komponen pengeluaran.
Komponen pengeluaran mengalami perlambatan yakni Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT), Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP) dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB).
"Struktur ekonomi Kalsel tahun 2016 menurut pengeluaran didominasi oleh komponen PKRT 47,23 persen, diikuti PMTB 24,03 persen dan PKP sebesar 12,67 persen," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017
"Kontribusi terbesar pertumbuhan dari sisi produksi disumbang kategori industri pengolahan sebesar 0,81 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel Diah Utami di Kota Banjarbaru, Senin.
Sedangkan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan terbesar disumbang oleh komponen konsumsi domestik terutama konsumsi rumah tangga menyumbang pertumbuhan sebesar 2,25 persen.
Pertumbuhan positif terjadi pada seluruh komponen terutama ekspor yang pada triwulan IV tumbuh sangat cepat mencapai 41,49 persen karena harga komoditas ekspor Kalsel membaik.
Ia mengatakan, PDRB Kalsel pada triwulan IV tahun 2016 mencapai Rp37,72 triliun dan jika dibandingkan periode sama tahun lalu, perekonomian Kalsel tumbuh sebesar 5,28 persen.
Dari sisi sumber pertumbuhan banyak disumbang kategori pertambangan dan penggalian sebesar 1,33 persen dan pertanian, kehutanan serta perikanan yang menyumbang 1,19 persen.
"Hanya satu kategori lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan negatif yakni kategori administrasi pemerintahan minus 4,92 persen, kategori lain tumbuh positif," ungkapnya.
Dikatakan, pertumbuhan ekonomi Kalsel 2016 lebih cepat dibanding 2015 karena kinerja hampir seluruh kategori cepat kecuali pengadaan listrik dan gas, kontruksi dan administrasi pemerintahan.
Disebutkan, pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dibanding tahun 2015 terjadi karena peningkatan volume ekspor unggulan Kalsel yang mereduksi perlambatan komponen pengeluaran.
Komponen pengeluaran mengalami perlambatan yakni Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PKRT), Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PKP) dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB).
"Struktur ekonomi Kalsel tahun 2016 menurut pengeluaran didominasi oleh komponen PKRT 47,23 persen, diikuti PMTB 24,03 persen dan PKP sebesar 12,67 persen," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017