Universitas Lambung Mangkurat (ULM) mencanangkan gerakan menanam di lahan mangrove Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan yang dikelola ULM melalui Koperasi Berkah Wasaka Mandiri pada hutan produksi seluas lebih kurang 611 hektare.
"Kami menggandeng masyarakat setempat untuk menggelorakan penanaman ini," kata Wakil Rektor bidang Kerja Sama, Humas, dan Sistem Informasi ULM Yusuf Azis di Kotabaru, Sabtu.
Baca juga: Kotabaru Secretary leads planting of 24 thousand mangrove
Penanaman diinisiasi oleh Unit Penunjang Akademik Lingkungan Lahan Basah (UPA LLB) yang diikuti perwakilan civitas akademika di setiap unit kerja di ULM dalam rangkaian Dies Natalis ke-66 ULM.
Ada enam desa yang masuk wilayah mangrove ditanami ratusan bibit pohon hutan bakau secara serentak.
"Kita ditugaskan melakukan perlindungan terhadap mangrove ini oleh pemerintah, oleh karena itu kewajibannya menanam dan merawat untuk sedekah oksigen,” ucap Yusuf.
Dia menjelaskan dua tahun pertama pengelolaan mangrove di Kotabaru diisi pengembangan kemasyarakatan dalam rangka mendukung program yang akan dilaksanakan kedepannya.
Salah satu kegiatannya dengan penanaman yang diharapkan dapat berkontribusi banyak pada kelestarian bumi karena mangrove berperan sebagai penyerap karbon alami yang sangat efektif mengurangi jumlah karbon dioksida di atmosfer dan berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim.
Baca juga: ULM identifikasi potensi desa sekitar lahan mangrove Kotabaru
Kemudian ULM mendorong tumbuhnya ekowisata yang berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat setempat.
"Kita juga ingin banyak peneliti baik dalam maupun luar negeri datang melakukan riset yang pada akhirnya berkontribusi pada pengenalan mangrove Kotabaru lebih luas," ujarnya.
Diketahui ULM melalui Koperasi Berkah Wasaka Mandiri telah mendapatkan Surat Persetujuan Komitmen Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) pada Hutan Produksi seluas ±611 hektare di Kabupaten Kotabaru.
Ketetapan pemerintah pusat ini membuat ULM menjadi satu-satunya universitas di dunia memiliki dan mengelola lahan mangrove.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
"Kami menggandeng masyarakat setempat untuk menggelorakan penanaman ini," kata Wakil Rektor bidang Kerja Sama, Humas, dan Sistem Informasi ULM Yusuf Azis di Kotabaru, Sabtu.
Baca juga: Kotabaru Secretary leads planting of 24 thousand mangrove
Penanaman diinisiasi oleh Unit Penunjang Akademik Lingkungan Lahan Basah (UPA LLB) yang diikuti perwakilan civitas akademika di setiap unit kerja di ULM dalam rangkaian Dies Natalis ke-66 ULM.
Ada enam desa yang masuk wilayah mangrove ditanami ratusan bibit pohon hutan bakau secara serentak.
"Kita ditugaskan melakukan perlindungan terhadap mangrove ini oleh pemerintah, oleh karena itu kewajibannya menanam dan merawat untuk sedekah oksigen,” ucap Yusuf.
Dia menjelaskan dua tahun pertama pengelolaan mangrove di Kotabaru diisi pengembangan kemasyarakatan dalam rangka mendukung program yang akan dilaksanakan kedepannya.
Salah satu kegiatannya dengan penanaman yang diharapkan dapat berkontribusi banyak pada kelestarian bumi karena mangrove berperan sebagai penyerap karbon alami yang sangat efektif mengurangi jumlah karbon dioksida di atmosfer dan berkontribusi pada mitigasi perubahan iklim.
Baca juga: ULM identifikasi potensi desa sekitar lahan mangrove Kotabaru
Kemudian ULM mendorong tumbuhnya ekowisata yang berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat setempat.
"Kita juga ingin banyak peneliti baik dalam maupun luar negeri datang melakukan riset yang pada akhirnya berkontribusi pada pengenalan mangrove Kotabaru lebih luas," ujarnya.
Diketahui ULM melalui Koperasi Berkah Wasaka Mandiri telah mendapatkan Surat Persetujuan Komitmen Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) pada Hutan Produksi seluas ±611 hektare di Kabupaten Kotabaru.
Ketetapan pemerintah pusat ini membuat ULM menjadi satu-satunya universitas di dunia memiliki dan mengelola lahan mangrove.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024