Penjabat (Pj) Bupati Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan (Kalsel) Dinansyah melalui Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) Batola Dahtiar Fajar menyebutkan, Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemkab Batola dalam bertransaksi lebih banyak menggunakan non tunai atau QRIS.

"Dimana pun mereka melakukan transaksi seperti rumah makan, pembayaran pajak daerah dan lain-lainnya menggunakan QRIS," ujar Dahtiar Fajar, dalam siaran pers disampaikan, Rabu.

Baca juga: Pj Bupati Batola berharap pelayanan Kecamatan Marabahan meningkat

Menurut dia,  kedepan Pemkab Batola melalui BP2RD terus meningkatkan sistem digitalisasi guna mempermudah dalam pengelolaan retribusi daerah. 

“Batola telah bekerja sama dengan Bank Kalsel dan menerapkan aplikasi terbaru untuk mengelola retribusi secara digital," ucapnya.

Harapannya, sebut dia, selain percepatan dan perluasan digitasisasi di Kabupaten Batola juga untuk transparansi dalam pembayaran pajak maupun retribusi,  sehingga mampu meningkatkan PAD di Kabupaten Batola. 

"Alhamdulillah Batola mendapatkan hasil terbaik dalam Appreciation event Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) dari banua digital award, Bank Indonesia dan Bank Kalsel. Semoga kedepannya dalam penerapan Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) lebih baik lagi dan bisa mempertahankan indeks ETPD dengan kategori digital,” tegasnya. 

Penghargaan Katagori Pemda Tercepat Teraktif bagi Pemkab Batola, jelas dia,  karena dalam pengisian Championship dan ETPD Tim TP2DD Batola telah melakukan banyak koordinasi terkait pengisiannya ke Biro Ekonomi Provinsi Kalsel.

Baca juga: Sekda Batola dukung rencana penataan Kota Marabahan

Terutama, sambung dia,  dalam penyusunan dokumen roadmap, kelengkapan pengisian Championship serta melakukan konsultasi ke Bank Indonesia terkait tata cara pengisian ETPD dan menggali penurunan nilai dari elektronik menjadi maju di periode semester Kedua. 

Selain itu, ungkap dia, Tim TP2DD Batola telah mengumpulkan secara berkala untuk pengsian ETPD kepada SKPD terkait BPKAD dan Bank RKUD, sehingga pada saat Bank Info membuka link, maka pengisian TP2DD Batola sudah siap.

Lebih lanjut dia mengemukakan, TP2DD merupakan forum koordinasi antar instansi di tingkat provinsi dan kabupaten/kota untuk mendorong inovasi, mempercepat dan memperluas pelaksanaan pelaporan data ETPD melalui Sistem Informasi Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (SIP2DD).

Kemudian, sambung dia, mendorong integrasi ekonomi dan keuangan digital dalam rangka mewujudkan efisiensi, efektifitas, transparansi dan tata kelola keuangan  terintegrasi. 

Pemkab Batola berhasil meraih tiga penghargaan dari TP2DD wilayah Kalsel pada pelaksanaan program ETPD. 

Tiga penghargaan tersebut adalah,  terbaik pertama untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) pemakaian Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), terbaik  pertama Pemda tercepat, Terlengkap Teraktif Dalam Pengsian ETPD Semester Satu dan terbaik pertama  Pemda Dengan Transformasi Digital. 

Penghargaan tersebut diserahkan kepada Bupati Batola Dinansyah diwikili Kepala BP2RD Batola Dahtiar Fajar, pada kegiatan High Level Meeting (HLM), Appreciation Event TP2DD dari Banua Digital Award Bank Indonesia dan Bank Kalsel, di Denpasar (17/09/2024).


Baca juga: BPKAD: APBD Batola 2024 tembus Rp2 triliun
 

Pewarta: Arianto

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024