Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat mengungkapkan untuk sementara dilaporkan sembilan orang mengalami luka ringan, akibat gempa bumi yang terjadi di Kabupaten Bandung, Rabu pagi.


Kasi Kedaruratan Pusdalops BPBD Jabar Hadi Rahmat mengatakan saat ini pihaknya masih terus melakukan asesmen mengenai jumlah korban dan bangunan yang rusak akibat gempa bumi berkekuatan 5.0 magnitudo tersebut.

"Laporan sementara korban jiwa belum ada, namun infonya ada sembilan orang yang luka ringan," tulis Hadi dalam pesan singkatnya.

BPBD lanjut Hadi, dengan berkoordinasi bersama BPBD setempat, tengah melakukan pendataan domisili korban yang terdampak gempa bumi tersebut.

"Belum terkonfirmasi. Mohon menunggu informasi update-nya," ujarnya.

Berdasarkan laporan BPBD Jabar, getaran gempa yang terjadi pukul 09.41 WIB itu, terasa mulai dari Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Garut, bahkan hampir seluruh Jabar.

Gempa yang terasa beberapa detik saja itu, membuat warga di kawasan Bandung Raya sempat panik.

"Gempa dirasakan kuat selama 3-5 detik. Masyarakat panik dan sempat keluar rumah. Kami imbau tenang dan cari tempat aman," ucapnya.

Adapun lokasi gempa terjadi di Desa Tarumajaya, Cihawuk, Cibereum, Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung.

Dari data sementara, gempa ini berdampak terjadinya kerusakan satu unit fasilitas kesehatan di Desa Cihawuk, satu unit fasilitas kesehatan Desa Cibereum, Kantor Polsek di Desa Cibereum dan satu kantor KUA Desa Cibereum.

Sebelumnya, dalam peringatan dini yang diekspose melalui sistem aplikasi infoBMKG di Jakarta, Rabu, dilaporkan pusat gempa terletak di darat pada kedalaman 10 kilometer dengan koordinat 7.19 LS,107.67 BT atau berjarak 24 kilometer dari arah tenggara Kabupaten Bandung.


Baca juga: BPBD: Faskes hingga kantor polisi terdampak Gempa Kabupaten Bandung
Baca juga: Gempa 5 Magnitudo di Kabupaten Bandung terasa di seluruh Jabar
 

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Nurul Hayat




 

Pewarta: Ricky Prayoga

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024