Sebanyak 68 grup mengikuti Kopdar Pawadahan Dandang (Acara Badandang) Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) Kalimantan Selatan (Kalsel) bersama Pelangi HSS, yang digelar di Jalan Gandalika Kandangan.

Masyarakat HSS pun tampak antusias menyaksikan kegiatan yang merupakan pelestarian warisan bahari tersebut, "Badandang" sebuah tradisi menerbangkan layang-layang besar khas Kalsel, khususnya bagi warga di Kabupaten HSS.

"Setelah musim panen dan memasuki musim kemarau, Badandang menjadi tradisi warga tentunya warga kita dinantikan," kata Ketua Pawadahan Badandang HSS Muhtasar, mengutip pers rilis Diskominfo HSS, Senin.

Baca juga: Pj Bupati HSS buka Festival Olahraga Pendidikan 2024

Dijelaskan dia, layang-layang dandang ini memiliki ukuran yang luar biasa, dengan panjang sekitar lima meter dan lebar sekitar enam meter.

Tidak hanya ukurannya yang mengesankan, layangan ini juga menghasilkan suara unik yang disebut "Kukumbangan".

Layangan dandang ini juga dilengkapi buntut sepanjang empat meter, memberikan kesan megah ketika mengudara.

Baca juga: Atlet sepeda HSS wakili Kalsel ke ajang PON XXI Aceh-Sumut 2024

"Karena ukurannya yang besar, pembuatan layangan kita ini memerlukan rangka yang kuat dan teknik khusus," terangnya.

Dan untuk menerbangkannya, diperlukan area terbuka yang luas dan jauh dari kabel listrik serta jalur pesawat terbang.

Acara Badandang merupakan kegiatan tahunan yang sering dilombakan di HSS, budaya ini telah berlangsung secara turun-temurun, diadakan setelah musim panen dan ketika angin kemarau bertiup.

Baca juga: Kemenpora verifikasi wakil HSS pada pemilihan pemuda pelopor nasional

Dalam kopdar kali ini terdapat 68 grup yang ikut serta dalam organisasi Pawadahan Badandang HSS , menerbangkan dandangnya dengan masing-masing grup terdiri dari hingga 30 orang.

Tujuan utama dari kegiatan layangan Dandang ini adalah melestarikan budaya masyarakat banua, sekaligus mempererat tali silaturahmi di antara peserta yang datang dari berbagai desa dan kecamatan, bahkan ada yang datang dari luar kabupaten.

"Seperti layang-layang yang terbang tinggi, tradisi Badandang mengajarkan kita untuk tetap menghargai warisan leluhur, sambil merajut kebersamaan dan semangat gotong royong," tambahnya.

Baca juga: Disporapar HSS gelar kejuaraan Bupati Cup 2024

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024