Tuan Guru Haji Madyan Noor Mar'ie mengungkapkan keadaan Rasulullah Muhammad Saw "kada ada wadaan" (tiada ada cela), baik secara fisik atau postur maupun psikis dan perilaku.
"Oleh karenanya, setiap orang yang bertemu Rasulullah Saw,.hati orang itu terpaut dengan Muhammad Saw atau Penghulu Para Nabi ter8," ujar Tuan Guru Madyan dalam tausiyahnya di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin, Rabu malam.
Dengan mengutip sejumlah Hadits Rasulullah Saw tersebut, Tuan Guru yang lama menimba ilmu agama di Mekkah Madinah Arab Saudi bergelar "Lc" dan"MA" itu menggambarkan betapa elok fisik serta kepribadian Nabi terakhir atau akhir zaman tersebut.
"Keindahan atau keelokan Rasulullah Saw tersebut tiada ada bandingannya," ujar keponakan almarhum H Idham Chalid - mantan Wakil Perdana Menteri (Waperdam) II masa Presiden Soekarno itu.
Sebagai contoh beberapa sahabat Rasulullah membandingkan dengan melihat bulan dan melihat Nabi Muhammad Saw. Beginda Rasul jauh lebih bercahaya daripada bulan.
Begitu pula seorang Rasulullah yang bernama Abu Hurairah menyatakan, dirinya tidak pernah bertemu atau melihat orang seperti Beginda Rasul tersebut.
"Yang menjadi pertanyaan, mampukah kita sebagai pengikut Rasulullah Saw mengikuti atau menyamai Beginda Rasul," lanjut Tuan Guru asal Amuntai (185 km utara Banjarmasin) ibukota Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Kalimantan Selatan (Kalsel) tersebut.
Menurut mantan Ketua Persatuan Qari dan Qariah DKI Jakarta itu, mungkin tidak bisa menyamai Rasulullah Saw, tetapi paling tidak berusaha mendekati persamaan dengan Beginda Rasul.
"Oleh karena itu, bagaimana cara 'urang kada jara' (orang tidak kapok) bertemu dengan kita, sebagaimana orang yang bertemu dengan Rasulullah, hatinya selalu terpaut dengan Beginda Rasul," demikian Madyan Noor Mar'ie.
Editor : Hasan Zainuddin
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024