Amuntai (Antaranews Kalsel ) - Debat publik pasangan calon kepala daerah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Provinsi Kalimantan Selatan diwarnai penyampaian pendapat pro-kontra status daerah tertinggal Kabupaten HSU.

Debat di Amuntau, Selasa(17/1) malam, paslon Mukhsin Haita-Hasib Salim mengemukakan status daerah tertinggal Kabupaten Hulu Sungai Utara harus segera dilepaskan, karena masyarakatnya tentu malu sebab daerahnya menjadi satu-satunya di Kalsel masih menyandang status daerah tertinggal.

Berbeda pandangan bagi pasangan calon dengan nomor urut 1 Abdul Wahid-Husairi Abdi, bahwa status daerah tertinggal masih diperlukan untuk mendapatkan dana bantuan pusat yang melekat pada status tertinggal.

"Kita akan kehilangan dana bantuan sebesar Rp60 miliar jika daerah kita melepas status sebagai daerah tertinggal, karena dana bantuan pusat itu melekat pada status yang disandang," kata Wahid dari calon petahana.

Daerah yang sudah melepas status daerah tertinggal, namun masih mmperoleh dana bantuan pusat cukup besar adalah merupakan dana bagi hasil dari pengelolaan sumber daya alam.

Kabupaten Hulu Sungai Utara tidak memiliki sumber daya alam berupa hasil tambang batu bara, gas, minyak bumi dan lainnya, hanya memiliki potensi alam berupa lahan rawa yang meliputi wilayah Kabupaten HSU yang bisa dikelola untuk sektor pertanian.

Dikatakan, bantuan pusat untuk pembangunan sarana infrastruktur terus meningkat sejak 2014 yang hanya sebesar Rp30 miliar, naik jadi Rp80 m pada 2015, dan terakhir 2016 jumlah dana pusat bagi infrastruktur melonjak menjadi Rp150 m ditambah bantuan untuk penanggulangan bencana daerah sebesar Rp19 m.

Wakil Calon Bupati Hasib Salim mengkritik pencapaian kinerka pasangan calon petahana periode 2011-2015 yang dinilai belum mampu memperbaiki posisi Indeks Pembangunan Manusia (IPM), penuntasan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi.

Menurut Hasib, bantuan modal usaha bagi pelaku UMKM perlu ditingkatkan dan diarahkan untuk berkembang sehingga memikili dampak signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pasangan Calon petahana Wahid-Husairi mengakui selama satu peride duet kepemimpinan mereka memang belum semua keberhasilan diraih, namun untuk perbaikan sarana infrastruktur berkembang pesat, menurunnya angka kematian ibu dan bayi dan berkembangnya perekonomian masyarakat seiring perbaikan infrastruktur dan pembinaan UMKM.

Apabila terpilih menjadi Bupati Hulu Sungai Utara periode 2017-2022, maka prioritas pembangunan dimasa kepemimpinannya nanti masih tertuju pada empat hal, yakni meningkatkan bidang pendidikan, kesehatan, sarana infrastruktur dan pengembangan ekonomi lokal.

Sedangkan pasangan calon Mukhsin Haitta-Hasib Salim di antaranya akan meningkatkan ekonomi kerakyatan, sentra industri dan perdagangan. Memberikan program bantuan sosial, rehabilitasi perkebunan, meningkatkan kualitas aparatur dan mengembangan pariwisata melalui agrowisata.

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017