Tanjung (Antaranews Kalsel) - Sejumlah petani di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan mengeluhkan anjloknya harga tomat yang hanya Rp750 per kilogram menyusul banjirnya pasokan di pasaran.


Menurut salah satu petani asal Desa Kalahang Kecamatan Tanjung Suwadi di Tanjung, Rabu, murahnya harga tomat menyebabkan mereka harus menanggung kerugian mengingat sebelumnya harga tomat bisa mencapai Rp3.000 per kilogramnya.

"Harga tomat kurang dari Rp1.000 per kilonya jelas merugikan petani karena tak sesuai dengan biaya produksinya kecuali jika harganya Rp5.000 per kilogram baru bisa untung," jelas Suwadi.

Suwadi mengakui anjloknya harga tomat di pasaran disebabkan banjirnya pasokan atau panen tomat serentak di beberapa wilayah.

Untungnya kerugian yang diderita Suwadi masih bisa tertutupi karena selain menanam tomat, anggota TNI ini juga menanam cabai merah.

Untuk harga cabai merah diakui Suwadi saat ini cukup mahal dengan harga Rp75 per kilogram yang dijual kepada pengumpul.

Sedangkan harga cabai rawit di pasaran melonjak hingga Rp140 ribu per kilogram itupun jenis cabai rawit hijau.

Tak hanya cabai rawit, cabai merah di Pasar Batuah Tanjung pun masih mahal sekitar Rp95 ribu per kilogeram dan cabai tiung Rp75 ribu per kilogram.

"Sekarang cabai rawit yang dijual di pasaran justru banyak rawit hijau itu pun harganya masih mahal Rp140 ribu per kilogramnya," ungkap Usman salah satu pedagang sayur keliling.

Pewarta: Herlina Lasmianti

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017