Balangan, (Antaranews Kalsel) - Adanya isu keberadaan hantu Kuyang Dan Kolor Ijo di berbagai tempat Kecamatan Awayan, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan, yang membuat keresahan di dalam masyarakat, hanyalah isapan jempol belaka, alias bohong besar

Karena itu itu pulai membuat penulis merasa heran dan penasaran, sehingga memutuskan untuk turut mendatangi tempat kejadian, yaitu di Kecamatan Awayan dan Tebing Tinggi, Senin (9/1) hingga semalam suntuk. Dimulai dengan turun bersama tim media setempat dan tim Polres Balangan, para awak media berpatroli di Kecamatan Awayan dan Tebing Tinggi serta menemui para warga yang merasa di teror serta melihat langsung.

Memang pada saat itu, terjadi teror sebanyak 9 kali, dan tujuh kejadian teror berada di Desa Putat Basiun, Kecamatan Awayan, dimana tempat para awak media berkumpul, kejar sana, kejar sini hingga ujar warga dan paranormal, makhluknya sudah terkurung disebuah rumah, akhirnya semuanya nihil.

Namun jelas, tak ada satupun yang bisa memastikan telah melihat maupun mengetahui tanda-tandanya, meskipun ketakutanan para kaum hawa dirumah-rumah yang ditinggal oleh kaum lelaki untuk berjaga-jaga dijalan menjadi sugesti tersendiri bagi mereka.

Setiap ada bunyi seperti gemerincing kalung yang dianggap sebagai suara gelang kaki si makhluk, lalu apapun bunyi-bunyian dirumah yang bisa saja keusilan warga setempat dan warga luar daerah yang cukup banyak disana, atau suara aktivitas tikus serta binatang lainnya, kaum hawa berteriak histeris ketakutan.

Antara rasa percaya dan tidak, penulis memberanikan diri untuk kembali lagi ke wilayah teror untuk menelusuri kebenaran keberadaan makhluk tersebut, namun kerumunan warga hingga ribuan dari berbagai wilayah kabupaten berdekatan yang ingin menyaksikan makhluk mistis, membuyarkan rencana penulis, karena jelas penulis beranggapan makhluk peneror tidak akan muncul, meskipun warga masih terlihat melakukan pengejaran kesana dan kesini seakan ada makhluknya.

Penelusuran kembali dilakukan sejak Rabu (11/1) sore dengan menelusuri para tokoh yang menanyai langsung kepada para saksi mata yang merasa di teror, dimulai dari Kecamatan Tebing Tinggi, dilanjutkan ke desa lainnya dan ke Kecamatan Awayan. Lalu dilanjutkan malam hari hingga Kamis (12/1) dini hari, untuk memastikan apa benar makhluk kolor ijo yang sering di isukan di pulau jawa tersebut dan tidak pernah ada kejelasannya benar-benar ada di wilayah Balangan.

Dengan guyuran hujan, penulis berharap ini merupakan moment yang bagus jika ingin menemukan si makhluk jadi-jadian, apalagi menurut warga setiap warga yang menantang akan ditemui, namun sayang, hingga Kamis (13/1) dini hari melakukan perjalanan di Kecamatan Tebing Tinggi dan Kecamatan Awayan, makhluk tersebut tidak pernah ditemui.

Dari keterangan mantan Kepala Desa Sungsum, Kecamatan Tebing Tinggi Fahrul mengatakan, teror ini bermula dari warga Sungsum yang di gegerkan seakan melihat makhluk bayangan hitam sekitar Desember 2016 yang lalu. 

Entah bagaimana kemudian beredar di media cetak dan media sosial dengan kisah yang semakin di dramatisir, hingga ketakutanan warga semakin menjadi-jadi akhirnya munculah kisah bermacam-macam dari setan kuyang hingga setan jadi-jadian, bahkan setannya suami isteri.

"Kita sempat menanyakan kepada anak-anak perempuan dan warga yang merasa melihat, semuanya tidak ada yang jelas, seakan-akan melihat bayangan hitam, itu saja awalnya," ujarnya.

Tak berapa lama muncul ketakutanan warga hingga mencapai kecamatan dibawahnya yaitu Kecamatan Awayan. "Dari geger di Kecamatan Awayan, barulah muncul berbagai persepsi jenis bentuk makhluknya, ada yang mengatakan berbentuk bayangan saja, ada juga yang berbentuk wanita rambut panjang bermata merah, kemudian ada bentuk kolor ijo, dan lain sebagainya," jelasnya.

Bahkan tambahnya, munculah persepsi warga bahwa kolor ijo dan kuyang merupakan sepasang suami isteri yang menekuni ilmu pesugihan. Yang lebih parah lanjutnya, ada persepsi warga yang mengarah kepada salah satu keluarga  yang menjadi makhluk tersebut, dimana belum ada kepastian sama sekali.

Sementara itu, Kapolsek Awayan Ipda Agus yang membawahi wilayah hukum Kecamatan Awayan dan Tebing Tinggi menerangkan, bentuk nya tidak ada yang jelas, warga yang mengejar tidak pernah melihat makhluknya.

"Ini semacam sejenis fobia atau ketakutanan warga yang memunculkan berbagai macam hayalan dan halusinasi sendiri, sehingga penggambaran hantunya sebentar seperti ini, seperti itu, hingga sepasang kuyang dan kolor ijo," jelasnya.

Ada yang mendengar suara aneh sedikit dirumah, mungkin itu tikus atau suara anjing yang memiliki kalung gemerincing dan lain sebagainya, warga langsung teriak dan mengatakan ada hantunya, bentuknya seperti ini, itu dan lain sebagainya.

"Faktanya, kita yang berjaga, mengejar, memanggil dukun dan sebagainya setiap malam selama ini tidak pernah menemukan atau melihatnya, sementara korban manusia, korban jiwa, sama sekali nihil, tidak ada, apalagi cerita beredar sampai ada warga yang disetubuhi, itu tidak ada sama sekali, jangan mengarang cerita yang menebar teror," tegasnya.

Yang mengherankan, ujar Kapolsek, kenapa hanya terjadi di Kecamatan Awayan dan Tebing Tinggi, dan keseringan terjadinya di wilayah kerumunan warga yang berjaga-jaga, sekarang malah di issuekan pindah ke kabupaten lain.

"Harusnya kita lebih waspada dan curiga kepada maksud si penyebar issue, hingga kaum ibu dan anak-anak ketakutan serta histeris, itu yang sekarang harus kita waspadai, terlebih warga yang tidak kita kenal semakin hari semakin banyak hingga dini hari," pungkas Kapolsek Awayan Ipda Agus.


Pewarta: Roly Supriadi

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017