Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan (DPKP Kalsel) mengawal sertifikasi ketersediaan benih padi bagi petani.
Kepala Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih DPKP Kalsel Zainul Arifin di Banjarbaru, Kamis, mengungkapkan saat ini mengembangkan dua varietas padi yang dibagikan kepada kelompok tani untuk pertanian apung.
Baca juga: Kalsel kejar peningkatan produksi padi petani dengan tanam padi unggul
Untuk dua varietas benih padi yang dikembangkan tersebut seperti varietas lokal maupun varietas unggul.
“Setelah diuji coba, kita temukan ada dua varietas cukup bisa berkembang potensial pada program padi apung, yaitu varietas inpari 32 dan varietas siam madu,” kata Zainul Arifin.
Zainul juga mengatakan DPDP Kalsel meningkatkan ketersediaan benih padi untuk bisa dibagikan kepada para kelompok tani.
Jumlah benih yang dibagikan itu sebanyak 150 ton benih tersedia untuk memasok ketahanan pangan di Banua ini.
Baca juga: DPKP Kalsel gelar pasar murah di halaman limbur Kotabaru
“Ketersediaan benih di Kalimantan Selatan yang berjumlah sebanyak 150 ton benih itu terdiri dari 15 varietas yang ada,” tutur Zainul.
Dijelaskan Zainul, varietas benih yang ada di Kalimantan Selatan selalu terpantau Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan.
Termasuk pengawasan terhadap benih-benih yang dipakai pada program padi apung yang mempunyai spesifikasi khusus setelah melalui uji coba.
“Jadi varietas benih yang ada dan berkembang di wilayah Kalsel ini semuanya terdata di balai,” ungkap Zainul.
Baca juga: DPRD Kalsel: Masalah stok pupuk persoalan klasik petani Batola
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Kepala Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih DPKP Kalsel Zainul Arifin di Banjarbaru, Kamis, mengungkapkan saat ini mengembangkan dua varietas padi yang dibagikan kepada kelompok tani untuk pertanian apung.
Baca juga: Kalsel kejar peningkatan produksi padi petani dengan tanam padi unggul
Untuk dua varietas benih padi yang dikembangkan tersebut seperti varietas lokal maupun varietas unggul.
“Setelah diuji coba, kita temukan ada dua varietas cukup bisa berkembang potensial pada program padi apung, yaitu varietas inpari 32 dan varietas siam madu,” kata Zainul Arifin.
Zainul juga mengatakan DPDP Kalsel meningkatkan ketersediaan benih padi untuk bisa dibagikan kepada para kelompok tani.
Jumlah benih yang dibagikan itu sebanyak 150 ton benih tersedia untuk memasok ketahanan pangan di Banua ini.
Baca juga: DPKP Kalsel gelar pasar murah di halaman limbur Kotabaru
“Ketersediaan benih di Kalimantan Selatan yang berjumlah sebanyak 150 ton benih itu terdiri dari 15 varietas yang ada,” tutur Zainul.
Dijelaskan Zainul, varietas benih yang ada di Kalimantan Selatan selalu terpantau Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Selatan.
Termasuk pengawasan terhadap benih-benih yang dipakai pada program padi apung yang mempunyai spesifikasi khusus setelah melalui uji coba.
“Jadi varietas benih yang ada dan berkembang di wilayah Kalsel ini semuanya terdata di balai,” ungkap Zainul.
Baca juga: DPRD Kalsel: Masalah stok pupuk persoalan klasik petani Batola
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024