Batulicin, (Antaranewskalsel) - Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, segera membangun bendungan sungai kusan Kecamatan Kusan Hulu untuk mengatasi banjir.

"Renccana pembangunan tersebut sudah mendapat persetujuan dan dianggap layak dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Tanah Bumbu Roy Rizali Anwar, di Batulicin.

Ia mengatakan, rencana pembangunan bendungan mendapat respon positif dari kementerian yang kini dipimpin Basuki Hadimulyono, setelah ekspose hasil penelitian dan pengkajian dinyatakan layak.

Ekspose hasil penelitian dan pengkajian kelayakan untuk pembangunan bendungan dinyatakan layak dan Kementerian meminta untuk melanjutkannya.

Setelah dinyatakan layak maka dilanjutkan pembuatan Detail Enginering Design (DED) atau perencanaan detail pembangunan dan pembuatan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), yang biayanya akan dianggarkan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) perubahan tahun 2017 nanti.

Selain itu, rencana kegiatan yang juga dilakukan adalah pembebasan lahan, serta relokasi rumah warga yang tinggal di lokasi rencana pembangunan bendungan. Karena pembangunan bendungan memerlukan luas lahan hingga 1000 hektare.

Setelah pembuatan perencanaan pembangunan dan analisis AMDAL dibuat serta kegiatan tahapan lain dapat diselesaikan.

Maka kegiatan pembangunan yang diperkirakan akan memerlukan dana mencapai Rp2 trilyun akan dapat ditawarkan baik ke pemerintah pusat dengan mengunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), maupun pihak swasta melalui kerjasama.

Kerjasama sendiri seperti yang sekarang ini dilakukan, yakni penjajakan dengan pihak swasta, yang bersal dari Negara Korea Selatan.

Roy berharap, pembangunan bendungan Sungai Kusan ke depannya dapat membawa dampak positif yang bisa dirasakan oleh masyarakat sekitar bendungan pada khususnya, dan seluruh masyarakat Bumi Bersujud pada umumnya.

Dampak positif tersebut, diantaranya dapat mencegah terjadinya luapan air atau banjir, serta dapat dijadikan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), sehingga dapat menghasilkan aliran listrik,.

"Selain itu juga dapat dijadikan sebagai sarana irigasi untuk mengaliri sawah hingga puluhan ribu hektare, serta  sebagai tempat rekreasi," pungkasnya.

Pewarta: Sujud Mariono

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017