Balangan, (Antaranews Kalsel) - Seorang tenaga honorer Sekolah Dasar Negeri Lamida Atas, Kecamatan Paringin, Siti Rahmah mengaku kecewa terhadap Dinas Pendidikan Kabupaten Balangan, karena janji untuk mempekerjakannya di tempat yang baru tak kunjung terealisasi.

"Saat dipanggil saya dijanjikan akan dihonorkan di sekolah baru, tetapi sampai sekarang tidak ada kabarnya lagi. Dan sejak sekolah ditutup kami belum punya pemasukan lagi untuk membantu suami menafkahi keluarga," kata dia di Balangan, Selasa.

Terkait bagaimana nasib honorer dan penggantian SDN Lamida Atas yang ditutup ini, Ketua Komisi I DPRD Balangan yang membidangi Pendidikan, Istiqamah mengaku belum mengetahuinya.

“Saya baru saja menjabat sebagai Ketua Komisi I, setahu saya permasalahan SDN Lamida Atas ini sudah dibentuk pansus, dan saya belum menerima kabar terbarunya,” ujarnya.

Bupati Balangan H Ansharuddin menegaskan kedua honorer itu akan dipekerjakan di tempat lain di lingkup Pemkab Balangan, untuk memastikan tidak ada yang dirugikan dalam masalah ini.

“Nanti keduanya saya minta untuk menghadap saya langsung,” tegasnya.

Lokasi SDN Lamida Atas yang berada di wilayah PKP2B PT Adaro Indonesia, memaksa sekolah ini harus mengalah lantaran semua penduduk di sekitarnya telah berpindah karena lahan tempat tinggalnya telah dibebaskan untuk keperluan tambang. 

Semua murid SDN Lamida Atas telah pindah sekolah, mengikuti orang tua yang memutuskan pergi dari tempat tinggal di sana seiring dengan beresnya pembebasan lahan mereka.

Sudah sejak sekitar dua bulan lalu tidak ada lagi proses belajar mengajar di sekolah yang berlokasi di Desa Lok Batung Kecamatan Paringin tersebut.

Semua dewan guru dan staf sekolah yang berstatus PNS telah nyaman mengajar di tempat yang baru, namun tidak begitu dengan dua orang honorer yang sebelumnya menggantungkan nafkah keluarga sebagai tenaga honorer di sekolah tersebut, Siti Rahmah dan Rasidatun Nisa.

Pewarta: Roly Supriadi

Editor : Roly Supriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2017