Pemerintah Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, mendapat dana insentif fiskal dari Kemenkeu sebesar Rp5,8 miliar atas keberhasilan mengendalikan inflasi daerah.

Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin saat dikonfirmasi di Banjarbaru, Kalsel, Senin, mengatakan keberhasilan tersebut hasil kerja sama dan solidnya kinerja jajaran Pemkot Banjarbaru dalam upaya pengendalian inflasi.

"Alhamdulillah, berkat kerja sama dan solidnya jajaran Pemkot Banjarbaru, kita berhasil menekan inflasi. Oleh karena itu, kita mendapat penghargaan dari Kemendagri dan menerima dana insentif fiskal dari Kementerian Keuangan," ungkapnya.

Menurut Aditya, kinerja seluruh jajaran Pemkot Banjarbaru juga menjadi faktor utama dalam upaya pengendalian inflasi.

Salah satunya, dengan digelarnya pasar murah secara serentak di berbagai wilayah kecamatan se-Kota Banjarbaru sejak awal tahun.

Dia juga menyatakan bahwa dana insentif fiskal sebesar Rp5,8 miliar dari pemerintah pusat tersebut akan digunakan sesuai dengan kebutuhan dan prioritas masyarakat.

"Kita akan gunakan dana untuk mendukung penurunan inflasi, penurunan stunting, kemiskinan ekstrem dan meningkatkan investasi. Insya Allah, akan bermanfaat bagi masyarakat," sebutnya.

Di Kalimantan Selatan, hanya dua kota penerima dana insentif fiskal, yakni Banjarbaru dan Banjarmasin.

Kementerian Keuangan mengalokasikan dana sebesar Rp300 miliar bagi seluruh provinsi/kabupaten/kota yang berhasil mengendalikan inflasi. Tercatat pada periode pertama total penerima penghargaan berjumlah 50 pemda.

Pemkot Banjarbaru juga meraih penghargaan kinerja tahun berjalan Kategori Pengendalian Inflasi Daerah Periode I dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Penghargaan itu diserahkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian di Sasana Bhakti Praja Gedung C Lantai 3, Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat, Senin.






 

Pewarta: Gunawan Wibisono

Editor : Mahdani


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024