Komando Distrik Militer (Kodim) 1002/Hulu Sungai Tengah (HST) Kalimantan Selatan (Kalsel) menggunakan metode “Ubinan” untuk membantu petani meningkatkan produksi saat panen padi.
“Inovasi ubinan padi untuk mendukung ketahanan pangan yang diprogramkan oleh pemerintah pusat,” kata Babinsa Bakapas Koramil 1002-06/Barabai Kodim 1002/HST Kopral Kepala Syamsuhadi di Barabai, Hulu Sungai Tengah, Minggu.
Baca juga: Personel Kodim HST tes urine dadakan cegah penyalahgunaan narkoba
Saat ini, Syamsuhadi menyebutkan inovasi itu diterapkan di lahan sawah milik salah satu petani yang dalam waktu dekat akan segera panen.
“Inovasi ini terlebih dahulu memperkirakan jumlah produksi padi saat panen nanti, kemudian kita berikan masukan kepada petani apa saja yang perlu dilakukan untuk meningkatkan hasil panen berikutnya,” ujarnya.
Syamsuhadi menjelaskan ubinan padi merupakan merupakan salah satu metode untuk memperoleh informasi mengenai produktivitas padi, metode ini dilakukan dengan cara mengambil sampel padi di beberapa titik di sawah, kemudian diukur dan ditimbang.
Setelah itu, lanjut dia, hasil ubinan kemudian dikalikan dengan luas sawah untuk mendapatkan perkiraan total produksi padi.
Baca juga: 24 prajurit Kodim 1002/HST terima Satya Lencana dari Presiden
Menurut dia, kegiatan ubinan ini penting untuk membantu petani dalam meningkatkan hasil panen padi, sehingga mengetahui perkiraan total produksi padi, nantinya petani dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk meningkatkan produktivitas padi mereka.
Komandan Koramil 1002-06/Barabai Kapten Inf Subhan mengatakan pendampingan oleh Babinsa kepada petani di desa tidak hanya pada proses penanaman, tetapi berlangsung terus menerus hingga masa panen.
Dia menyampaikan kegiatan ini untuk mencerminkan semangat gotong-royong dan kerja sama antara TNI dan masyarakat dalam mendukung program ketahanan pangan.
“Babinsa tetap berkomitmen untuk mendukung inisiatif ini demi kesejahteraan dan ketahanan pangan masyarakat di desa,” tutur Subhan.
Baca juga: Kodim 1002/HST sebut rekrutmen Komcad bukan wajib militer
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
“Inovasi ubinan padi untuk mendukung ketahanan pangan yang diprogramkan oleh pemerintah pusat,” kata Babinsa Bakapas Koramil 1002-06/Barabai Kodim 1002/HST Kopral Kepala Syamsuhadi di Barabai, Hulu Sungai Tengah, Minggu.
Baca juga: Personel Kodim HST tes urine dadakan cegah penyalahgunaan narkoba
Saat ini, Syamsuhadi menyebutkan inovasi itu diterapkan di lahan sawah milik salah satu petani yang dalam waktu dekat akan segera panen.
“Inovasi ini terlebih dahulu memperkirakan jumlah produksi padi saat panen nanti, kemudian kita berikan masukan kepada petani apa saja yang perlu dilakukan untuk meningkatkan hasil panen berikutnya,” ujarnya.
Syamsuhadi menjelaskan ubinan padi merupakan merupakan salah satu metode untuk memperoleh informasi mengenai produktivitas padi, metode ini dilakukan dengan cara mengambil sampel padi di beberapa titik di sawah, kemudian diukur dan ditimbang.
Setelah itu, lanjut dia, hasil ubinan kemudian dikalikan dengan luas sawah untuk mendapatkan perkiraan total produksi padi.
Baca juga: 24 prajurit Kodim 1002/HST terima Satya Lencana dari Presiden
Menurut dia, kegiatan ubinan ini penting untuk membantu petani dalam meningkatkan hasil panen padi, sehingga mengetahui perkiraan total produksi padi, nantinya petani dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk meningkatkan produktivitas padi mereka.
Komandan Koramil 1002-06/Barabai Kapten Inf Subhan mengatakan pendampingan oleh Babinsa kepada petani di desa tidak hanya pada proses penanaman, tetapi berlangsung terus menerus hingga masa panen.
Dia menyampaikan kegiatan ini untuk mencerminkan semangat gotong-royong dan kerja sama antara TNI dan masyarakat dalam mendukung program ketahanan pangan.
“Babinsa tetap berkomitmen untuk mendukung inisiatif ini demi kesejahteraan dan ketahanan pangan masyarakat di desa,” tutur Subhan.
Baca juga: Kodim 1002/HST sebut rekrutmen Komcad bukan wajib militer
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024