Kotabaru, (Antaranews Kalsel) - Pengelola Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, menargetkan akhir 2017 lulus empat kreteria akreditasi.

Ketua Tim Akreditasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kotabaru dr Nanang Hidayat didampingi Wakil Ketua Tim drg Budi Setiawan,Sp.BM di Kotabaru Jumat, mengatakan tahap awal ditargetkan RSUD Kotabaru dapat lulus empat kreteria dari 15 kreteria akreditasi pada tri wulan ketiga atau Oktober 2017.

"Oleh sebab itu, kami personil rumah sakit bersepakat untuk kerja keras mewujdukan target tersebut, sehingga harus bekerja hingga diluar jam kerja," katanya.

Dikatakan, empat kreteria kelulusan akreditasi tersebut adalah, Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), Hak Kesehatan Pasien (HKP), Sasaran Kesematan Pasien Rumah sakit, dan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI).

Bahkan, lanjut Budi Setiawan, saat ini pihaknya juga telah membangun workshop Manajemen Penggunaan Obat (MPO) dan Manajemen Fasilitas Kesehatan (MFK).

Budi Setiawan mengemukakan, apbila RSUD Kotabaru telah lulus empat kreteria akreditasi amaka akan meningkatkan sasaran untuk lulus delapan kreteria, hingga genap menjadi 15 kreteria kelulusan akreditasi.

Ke-15 kreteria kelulusan Akreditasi tersebut meliputi, Akses Ke Pelayanan dan Kontinuitas pelayanan (APK), Hak Kesehatan Pasien (HKP), Asesmen Pasien (AP), Pelayanan Pasien (PP), Pelayanan Nestasi dan Bedah (PAB), dan Manajemen Penggunaan Obat (MPO).

Selanjutnya, Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK), Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP), Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan (TKP), dan Manajemen Fasilitas Kesehatan (MFK).

Kualitas dan Pendidikan Staf (KPS), Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI), Sasaran Keselamatan Pasien serta Milinium Development Goal`s (MDG`s).

Nanang Hidayat yang juga Direktur RSUD Kotabaru itu mengaku, hal pokok dari program akreditasi adalah merubah kebiasaan petugas medis dan paramedis, untuk dapat menjalankan tugas sesuai standar adalah hal yang perlu kerja keras.

"Kita menghadapi tantangan berat untuk mengubah kebiasan untuk bekerja sesuai standar, namun kerja berat itu akan terasa ringan manakala semua pihak mau menyadari dan siap untuk berubah menuju lebih baik," paparnya.

Pewarta: Imam Hanafi

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016