Kandangan (Antaranews Kalsel) - Bupati Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan, Achmad Fikry mengatakan dana desa bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan pendidikan keaksaraan dalam program pengentasan buta aksara masyarakat desa.


Bupati pada Puncak Peringatan ke-51 Hari Aksara Internasional (HAI) di Kandangan, Rabu, mengatakan pengentasan buta aksara perlu didukung oleh seluruh pihak, bukan hanya pemerintah tetapi juga masyarakat maupun perangkat desa.

"Peringatan ini akan menjadi momentum bersama dalam rangka menuntaskan buta huruf atau tuna aksara di Indonesia, serta memperkuat komitmen bersama tentang pentingnya pengentasan masyarakat tuna aksara," katanya.

Selain itu, kata dia, peringatan HAI juga sebagai sarana menyosialisasikan kebijakan dan program pendidikan keaksaraan, terutama di desa maupun daerah terpencil.

Menurut dia, pamong belajar memiliki peranan sangat penting dalam pengentasan buta aksara, begitu juga untuk program pemberantasan buta aksara, terutama di tingkat desa.

"Mempercepat program ini, saya rasa masyarakat bisa memanfaatkan dana desa, untuk menyiapkan sarana belajar mengajar di desa, sesuai dengan aturan yang ada," katanya.

Peringatan HAI Kalsel di Kandangan berlangsung meriah dengan mengambil lokasi lapangan Lambung Mangkurat, Kandangan.

Kegiatan ini diikuti oleh peserta dari perwakilan dinas kabupaten-kota se-Kalimantan Selatan, Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Selatan, dan BP Paudni dan Dikmas Banjarbaru.

Dalam rangkaian kegiatan peringatan ke-51 HAI ini juga diselenggarakan pameran atau bazar dari dinas kabupaten/kota, provinsi dan BP PAUDNI dan Dikmas, dan menampilkan beragam lomba, olahraga tradisional dan seni yang diikuti para peserta.

Ketua Panitia Pelaksana sekaligus Kepala Dinas Pendidikan HSS Nordiansyah melaporkan, tema peringatan HAI tahun 2016 adalah "Literasi dan Vokasi untuk Pembangunan Berkelanjutan", selaras dengan tema global yang diangkat Unesco, yakni " Membaca masa lalu, menulis masa depan".

Menurut dia, rangkaian peringatan ini juga dalam rangka menjalin kebersamaan dan kegembiraan antarsesama pengelola dan pelaksana program pendidikan nonformal se-Kalimantan Selatan, serta percepatan program Indonesia Pintar untuk pendidikan kesetaraan.

Staf Ahli Bidang Pemerintahan Pemprov Kalsel HM Thamrin mengatakan, peringatan HAI merupakan langkah bersama dalam mengentaskan buta aksara di Kalsel.

Menurut Thamrin, pengentasan buta aksara merupakan program nasional yang bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan dilakukan secara berkelanjutan. Di Kalsel program ini telah menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan.

Berdasarkan data buta aksara tahun 2010, angka buta aksara untuk usia 15 tahun sebanyak 144.500 orang dan mengalami penurunan signifikan tahun 2016 sejumlah 12.800 orang. Diharapkan di tahun 2017 angka buta aksara di Kalsel tinggal 31.000 orang saja.

Puncak kegiatan ini juga diserahkan beragam piala penghargaan untuk ragam lomba, antara lain lomba PKBM, lomba standar lembaga pembelajaran, lomba warga belajar, lomba kompetensi wajib belajar Paket C, Lomba Pengelola PAUD, Lomba Pendidik PAUD, Lomba Tutor. Kabupaten Tabalong meraih juara umum.

Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua DPRD HSS Syamsuri Arsyad beserta Forkopimda HSS, Plt Kadisdik Provinsi Kalimantan Selatan Arifin Noor, Kepala Dinas dan Perwakilan Kabupaten/Kota se-Kalimantan, Warga Belajar Buta Aksara, Pimpinan SKPD Kabupaten HSS dan undangan lainnya.

Pewarta: Fathurrahman

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016