Fakultas Kehutanan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) menyiapkan Program Studi Ilmu Lingkungan untuk menyikapi kondisi krisis planet bumi yang terjadi semakin masif dengan beragam tanda perubahan.
"Fakultas Kehutanan ULM ingin ikut berupaya mengatasi krisis ini dengan mencetak sumber daya yang ahli di bidang lingkungan secara luas," kata Dekan Fakultas Kehutanan ULM Prof. Kissinger di Banjarbaru, Minggu.
Baca juga: ULM programkan revitalisasi menuju world class university
Dia mengungkapkan keadaan yang disebut sebagai krisis planet di antaranya perubahan iklim, biodiversity loss atau keanekaragaman hayati yang menurun, serta polusi atau pencemaran.
Kemudian pemanasan global yang semakin meningkat dari emisi gas rumah kaca yang disebabkan oleh aktivitas manusia menyebabkan peningkatan cuaca ekstrem, naiknya permukaan air laut dan gangguan pada ekosistem.
Selain itu, meningkatnya penurunan populasi spesies hewan dan tumbuhan yang disebabkan oleh hilangnya habitat, perburuan, perubahan iklim, dan polusi yang akhirnya mengganggu keseimbangan ekosistem.
"Hal ini yang melatarbelakangi perlunya pemahaman yang lebih mendalam terkait ilmu lingkungan yang kelak alumni bisa menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi," ucapnya.
Baca juga: Sekjen Kemnaker motivasi mahasiswa ULM peluang besar kerja bagi sarjana
Kissinger menjelaskan Prodi Ilmu Lingkungan merupakan bidang akademik yang mempelajari interaksi antara manusia dan lingkungannya, serta bagaimana interaksi tersebut mempengaruhi kesehatan ekosistem dan kesejahteraan manusia.
Alhasil, prodi ini interdisipliner menggabungkan aspek-aspek dari berbagai disiplin ilmu seperti biologi, kimia, geologi, ekologi, dan ilmu sosial.
Diketahui, Fakultas Kehutanan ULM melaksanakan focus group discussion (FGD) dan sosialisasi di Banjarbaru sebagai langkah awal memantapkan rencana membuka Prodi Ilmu Lingkungandengan.
Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber mantan Menteri Riset dan Teknologi dan Menteri Lingkungan Hidup Prof. Gusti Muhammad Hatta dan Direktur Inventaris dan Pemantauan Sumber Daya Hutan (IPSDH) KLHK Erik Teguh Primantoro, dan Koordinator Program Studi Ilmu Lingkungan Universitas Negeri Semarang Prof. PrabanKoordinat.
Baca juga: Hasil tracer study 70 persen alumni ULM terserap dunia kerja
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
"Fakultas Kehutanan ULM ingin ikut berupaya mengatasi krisis ini dengan mencetak sumber daya yang ahli di bidang lingkungan secara luas," kata Dekan Fakultas Kehutanan ULM Prof. Kissinger di Banjarbaru, Minggu.
Baca juga: ULM programkan revitalisasi menuju world class university
Dia mengungkapkan keadaan yang disebut sebagai krisis planet di antaranya perubahan iklim, biodiversity loss atau keanekaragaman hayati yang menurun, serta polusi atau pencemaran.
Kemudian pemanasan global yang semakin meningkat dari emisi gas rumah kaca yang disebabkan oleh aktivitas manusia menyebabkan peningkatan cuaca ekstrem, naiknya permukaan air laut dan gangguan pada ekosistem.
Selain itu, meningkatnya penurunan populasi spesies hewan dan tumbuhan yang disebabkan oleh hilangnya habitat, perburuan, perubahan iklim, dan polusi yang akhirnya mengganggu keseimbangan ekosistem.
"Hal ini yang melatarbelakangi perlunya pemahaman yang lebih mendalam terkait ilmu lingkungan yang kelak alumni bisa menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi," ucapnya.
Baca juga: Sekjen Kemnaker motivasi mahasiswa ULM peluang besar kerja bagi sarjana
Kissinger menjelaskan Prodi Ilmu Lingkungan merupakan bidang akademik yang mempelajari interaksi antara manusia dan lingkungannya, serta bagaimana interaksi tersebut mempengaruhi kesehatan ekosistem dan kesejahteraan manusia.
Alhasil, prodi ini interdisipliner menggabungkan aspek-aspek dari berbagai disiplin ilmu seperti biologi, kimia, geologi, ekologi, dan ilmu sosial.
Diketahui, Fakultas Kehutanan ULM melaksanakan focus group discussion (FGD) dan sosialisasi di Banjarbaru sebagai langkah awal memantapkan rencana membuka Prodi Ilmu Lingkungandengan.
Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber mantan Menteri Riset dan Teknologi dan Menteri Lingkungan Hidup Prof. Gusti Muhammad Hatta dan Direktur Inventaris dan Pemantauan Sumber Daya Hutan (IPSDH) KLHK Erik Teguh Primantoro, dan Koordinator Program Studi Ilmu Lingkungan Universitas Negeri Semarang Prof. PrabanKoordinat.
Baca juga: Hasil tracer study 70 persen alumni ULM terserap dunia kerja
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024