Kotabaru,  (AntaranewsKalsel) - Legislatif Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, menyesalkan belum teratasinya permasalahan menyangkut izin prinsip dari bandara sehingga pembangunan gardu induk tertunda hingga dua tahun.


Ketua DPRD Kotabaru Hj Alfisah di Kotabaru, Minggu, mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan manajemen PT PLN Wilayah Kalselteng di Banjarbaru di antaranya terkait penyelesaian perijinan terhadap rencana pembangunan gardu induk di Pulau Laut Utara.

"Rencana pembangunan gardu induk seharusnya sudah ada sejak dua tahun lalu, namun hingga kini belum bisa terealisasi, karena salah satu kendalanya belum mendapatkan izin prinsip," kata Alfisah.

Kondisi tersebut lanjut dia, karena jaringan transmisi kabel melewati area bandara Gusti Syamsir Alam Stagen, dan hal itu dapat menganggu aktivitas penerbangan pesawat.

Ketua DPRD mengakui masalah tersebut sama-sama penting dan vital, oleh karenanya perlu dilakukan pembahasan mendalam dengan melibatkan pihak-pihak terkait, baik manajemen bandara maupun PLN.

Sebab pembangunan gardu induk memang sesuatu yang urgent dan mendesak bagi Kotabaru dalam mengatasi kebutuhan listrik bagi masyarakat setempat, di mana dilihat dari angka statistik presentasinya masih sangat rendah dibandingkan daerah lain di Kalsel.

Begitu juga dengan keberadaan Bandara Stagen, sebagai salah satu infrastruktur vital untuk kelancaran transportasi jalur udara.

"Oleh sebab itu, pascakonsultasi ini kami berencana mengundang pihak-pihak terkait untuk duduk bersama membahas dan mencarikan solusi terbaik, apakah pengembangan bandara yang akan dialihkan ke area lain atau sebailknya lokasi gardu induk yang justru harus diubah," terang Alfisah.

Melalui rapat koordinasi tersebut diharapkan masing-masing pihak dapat memberikan opsi terbaik, sehingga dapat diterima semua pihak, dengan demikian keberlangsungan pembangunan Kotabaru akan terwujud.

Pada gilirannya kemajuan daerah bisa tercapai dan dinikmati masyarakat secara luas.

Pewarta: Shohib

Editor : Imam Hanafi


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016