Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Ketua Komisi II bidang ekonomi dan keuangan DPRD Kalimantan Selatan Suwardi Sarlan menyarankan pemerintah provinsi bersama penduduk setempat bisa mencontoh Jawa Tengah dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan.
Ia mengemukakan saran tersebut, Senin, sesudah dirinya menyertai kunjunga kerja (kunker) Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel ke Jawa Tengah (Jateng) untuk studi komparasi mengenai ketahanan pangan.
Dalam menyertai Badan Ketahanan Pangan Kalsel ke luar daerah, pada 1 - 3 Desember lalu, politiku Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut yang juga berasal dari keluarga petani mengaku, terkesan dengan program ketahanan pangan Jateng.
Sebagai contoh melakukan penganekaragaman pangan atau tidak hanya bergantung pada beras, serta sertifikasi produk aneka ragam usaha pangan. "Usaha-usaha itu banyak dilakukan warga perdesaan Jateng," katanya.
Menurut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel V/Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong itu, provinsi setempat yang juga merupakan daerah agraris berpotensi pula untuk mencontoh Jateng dalam program ketahanan pangan.
"Apalagi penduduk provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota ini sebagaian besar dengan mata pencaharian bertani, dan salah satu prioritas pembangunan menjadikan provinsi ini sebagai lumbung pangan," tutur sarjana agama tersebut menjawab Antara Kalsel.
"Begitu pula kalau kita kaitkan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kalsel 2016 - 2021 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)yang memfokuskan pembanguan pada sektor pertanian dalam pengertian luas," lanjutnya.
Sementara pembangunan pertanian Kalsel tersebut berbasis agribisnis menuju terwujudnya agro industri, sebagaimana RPJMD dan RPJPD provinsi yang kini berpenduduk mencapai empat juta jiwa itu, demikian Suwardi Sarlan.
Kalsel dengan luas wilayah sekitar 37.000 kilometer persegi sejak belasan tahun terakhir terus mengalami surplus padi/beras, sehinggga bisa membantu kebutuhan daerah tetangga, seperti Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Tengah (Kalteng).
Bahkan Kalsel masuk sepuluh provinsi di Indonesia sebagai penyangga ketahanan pangan nasional dalam beberapa tahun belakangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
Ia mengemukakan saran tersebut, Senin, sesudah dirinya menyertai kunjunga kerja (kunker) Badan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel ke Jawa Tengah (Jateng) untuk studi komparasi mengenai ketahanan pangan.
Dalam menyertai Badan Ketahanan Pangan Kalsel ke luar daerah, pada 1 - 3 Desember lalu, politiku Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut yang juga berasal dari keluarga petani mengaku, terkesan dengan program ketahanan pangan Jateng.
Sebagai contoh melakukan penganekaragaman pangan atau tidak hanya bergantung pada beras, serta sertifikasi produk aneka ragam usaha pangan. "Usaha-usaha itu banyak dilakukan warga perdesaan Jateng," katanya.
Menurut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel V/Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Kabupaten Tabalong itu, provinsi setempat yang juga merupakan daerah agraris berpotensi pula untuk mencontoh Jateng dalam program ketahanan pangan.
"Apalagi penduduk provinsi yang terdiri atas 13 kabupaten/kota ini sebagaian besar dengan mata pencaharian bertani, dan salah satu prioritas pembangunan menjadikan provinsi ini sebagai lumbung pangan," tutur sarjana agama tersebut menjawab Antara Kalsel.
"Begitu pula kalau kita kaitkan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kalsel 2016 - 2021 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)yang memfokuskan pembanguan pada sektor pertanian dalam pengertian luas," lanjutnya.
Sementara pembangunan pertanian Kalsel tersebut berbasis agribisnis menuju terwujudnya agro industri, sebagaimana RPJMD dan RPJPD provinsi yang kini berpenduduk mencapai empat juta jiwa itu, demikian Suwardi Sarlan.
Kalsel dengan luas wilayah sekitar 37.000 kilometer persegi sejak belasan tahun terakhir terus mengalami surplus padi/beras, sehinggga bisa membantu kebutuhan daerah tetangga, seperti Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Tengah (Kalteng).
Bahkan Kalsel masuk sepuluh provinsi di Indonesia sebagai penyangga ketahanan pangan nasional dalam beberapa tahun belakangan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016