Sejumlah petani menantikan panen kedua pada musim tanam (MT) 2023-2024 di Desa Aluan Mati Kecamatan Batu Benawa Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Provinsi Kalimantan Selatan.

Salah satu petani Muhran (65) di Desa Aluan Mati, Kabupaten HST, Minggu, mengatakan varietas padi yang cepat panen atau masa tanam pendek jenis Janggut.

Baca juga: Pemkab HST panen raya padi di irigasi Bendung Batang Alai

"Usia tanam hanya 75 hari," kata Muhran.

Muhran menuturkan petani di Desa Aluan Mati telah memasuki musim panen kedua dengan menanam padi bukan varietas lokal yang memiliki keunggulan cepat panen sekitar 75 hari-120 hari.

Muhran mengungkapkan varietas unggul berusia tanam lebih dari 100 hari, antara lain jenis IR42 dan Caherang.

"Semoga panen yang kedua hasilnya lebih baik dari panen pertama," tutur Muhran.

Baca juga: Pemkab HST tanam dan panen padi bantu warga terdampak kekeringan

Muhran menyebutkan hasil panen pada musim tanam pertama satu "borong" (10 depa X 10 depa) menghasilkan sepuluh kaleng atau sekitar 20 liter, namun hanya empat kaleng yang dapat dijual karena serangan hama wereng, tungro dan tikus.

Sementara itu, istri Muhran, Idah menambahkan harga gabah jenis Siam Madu pada tingkat petani sekitar Rp6.500 per kilogram sejak musim panen hingga saat ini.

"Ketika sudah digiling harga Siam Madu mencapai Rp14.000/kg," ungkap Idah.

Baca juga: Calon guru penggerak tampilkan sejumlah karya pada festival panen

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Taufik Ridwan


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024