Kotabaru, (AntaranewsKalsel) - Industri semen merek "Tiga Roda" PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Tarjun, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, membangun Indocement Wildlife Education Center (IWEC) pusat pelatihan dan penyelamatan satwa langka endemik Kalimantan Selatan.
Corporate Social Responsibility dan Security Manager at PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Sahat Panggabean secara tertulis Senin, mengatakan upaya ini dilakukan untuk mencegah kepunahan satwa langka Bekantan, Owa-Owa dan Rusa Sambar, yang secara perlahan mulai terancam habitatnya.
Membantu program tersebut, Indocement bekerja sama dengan Badan Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Kotabaru, Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Organisasi Kalaweit mengawasi dan melatih satwa-satwa liar tersebut hingga dapat kembali dilepasliarkan.
Dalam masa pelatihan, satwa-satwa liar tersebut mengalami perbaikan gizi dengan asupan makan dan minum yang berkualitas.
Indocement juga membantu mengevakuasi dan menyelamatkan satwa-satwa liar tersebut dari ancaman penjualan ilegal satwa liar.
Sejak tahun 2010 IWEC dikunjungi oleh pelajar, pemerhati satwa liar dan mahasiswa untuk melakukan penelitian. Hingga tahun 2015 sebanyak 1.031 tamu telah mengunjungi IWEC.
Selain IWEC, Indocement juga berupaya untuk melestarikan hutan Mangrove Desa Langadai, Kecamatan Kelumpang Hilir, Kotabaru, sejak 2012.
Berawal dari tingginya penggunaan kayu mangrove sebagai bahan bakar dan menyebabkan turunnya angka populasi tanaman tersebut, Indocement mengedukasi warga Desa Langadai mengenai manfaat tanaman mangrove.
Bekerja sama dengan Universitas Lambung Mangkurat, Indocement membantu masyarakat memahami bahwa tanaman mangrove memiliki banyak manfaat.
Manfaat mangrove antara lain menyerap karbon di udara dan menjaga ekosistem laut. Selain itu olahan dari buah mangrove juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Hasil olahan buah mangrove dapt menghasilkan sirup dan sabun berkualitas.
Dengan melibatkan tokoh masyarakat setempat, saat ini warga Desa Langadai dapat mengalami peningkatan perekonomian.
Dalam rencana jangka panjang, pelestarian Mangrove di Desa Langadai juga dapat dijadikan lokasi pelepas liaran satwa-satwa langka yang saat ini tengah direhabilitasi di IWEC.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
Corporate Social Responsibility dan Security Manager at PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Sahat Panggabean secara tertulis Senin, mengatakan upaya ini dilakukan untuk mencegah kepunahan satwa langka Bekantan, Owa-Owa dan Rusa Sambar, yang secara perlahan mulai terancam habitatnya.
Membantu program tersebut, Indocement bekerja sama dengan Badan Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Kotabaru, Institut Pertanian Bogor (IPB), dan Organisasi Kalaweit mengawasi dan melatih satwa-satwa liar tersebut hingga dapat kembali dilepasliarkan.
Dalam masa pelatihan, satwa-satwa liar tersebut mengalami perbaikan gizi dengan asupan makan dan minum yang berkualitas.
Indocement juga membantu mengevakuasi dan menyelamatkan satwa-satwa liar tersebut dari ancaman penjualan ilegal satwa liar.
Sejak tahun 2010 IWEC dikunjungi oleh pelajar, pemerhati satwa liar dan mahasiswa untuk melakukan penelitian. Hingga tahun 2015 sebanyak 1.031 tamu telah mengunjungi IWEC.
Selain IWEC, Indocement juga berupaya untuk melestarikan hutan Mangrove Desa Langadai, Kecamatan Kelumpang Hilir, Kotabaru, sejak 2012.
Berawal dari tingginya penggunaan kayu mangrove sebagai bahan bakar dan menyebabkan turunnya angka populasi tanaman tersebut, Indocement mengedukasi warga Desa Langadai mengenai manfaat tanaman mangrove.
Bekerja sama dengan Universitas Lambung Mangkurat, Indocement membantu masyarakat memahami bahwa tanaman mangrove memiliki banyak manfaat.
Manfaat mangrove antara lain menyerap karbon di udara dan menjaga ekosistem laut. Selain itu olahan dari buah mangrove juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Hasil olahan buah mangrove dapt menghasilkan sirup dan sabun berkualitas.
Dengan melibatkan tokoh masyarakat setempat, saat ini warga Desa Langadai dapat mengalami peningkatan perekonomian.
Dalam rencana jangka panjang, pelestarian Mangrove di Desa Langadai juga dapat dijadikan lokasi pelepas liaran satwa-satwa langka yang saat ini tengah direhabilitasi di IWEC.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016