Mantan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (NU) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Guru Haji Tabrani Basri mengungkap rahasia keutamaan sepuluh hari pertama bulan Zulhijjah.

 

"Allah berikan keistimewaan sepuluh hari dalam setahun yaitu sepuluh hari terakhir Ramadhan, serta sepuluh hari awal Muharram dan Zulhijjah," ujar Guru Haji Tabrani dalam tausiyahnya di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin, sesudah Shalat Subuh Ahad.

 

Mengingat tak berapa lama lagi kaum Muslim memasuki Zulhijjah, karenanya materi tausiyah Guru Tabrani Basri pada kesempatan ini fukos atau lebih banyak membicarakan hal-hal berkaitan bulan Haji atau Hari Raya Qurban tersebut.

 

Guru Tabrani yang sudah berusia 84 tahun dan masih aktif melakukan da'wah tersebut menerangkan, hari pertama Zulhijjah pengampunan dosa Adam dan Hawa yang karena kesalahan, Allah keluarkan dari surga.

 

Oleh sebab itu, bagi kaum Muslim yang berpuasa hari pertama Zulhijjah, Allah ampuni segala dosa, asalkan tidak mensyarikatkan Nya serta dosa yang berkaitan dengan orang lain.

 

Sebagai contoh dosa yang berkaitan dengan orang lain seperti mengganggu/terganggunya ketertiban jalan umum misalnya ngebut dan nongkrong di pinggir jalan, ujar mantan dosen Agama Islam Fakultas Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin itu.

 

Pada dua Zulhijjah, Allah mengabulkan doa Nabi Yunus alaihi salam (as) atau mengeluarkannya dari dalam perut  "iwak ganal bangat" (ikan besar sekali) atau sebutan popular Ikan Nun.

 

"Bagi kaum Muslim yang berpuasa hari kedua Zulhijjah sama dengan beribadah satu tahun penuh," ujar Guru Tabrani kelahiran Amuntai (185 km utara Banjarmasin) ibukota Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Kalsel.

 

Kemudian, lanjutnya, hari ketiga Zulhijjah - Allah mengabulkan doa Nabi Ibrahim as yang selama 90 tahun perkawinan belum mendapatkan anak.

 

Pada hari keempat Zulhijjah - lahir Nabi Isa as  dan hari kelima Zulhijjah lahir Nabi Musa as - bagi kaum Muslim yang berpuasa insya Allah terhindar dsri penyakit munafik.

 

Sedangkan hari keenam Zulhijjah, Allah buka pintu-pintu kebajikan,pada hari ketujuh hingga 10 Zulhijjah neraka Allah tutup dan bagi kaum Muslim yang berpuasa, Allah tutupkan pintu dari 30 macam kesulitan.

 

Hari kedelapan Zulhijjah atau dengan sebutan lain Hari Tarwiyah, dan bagi kaum Muslim yang berpuasa untuk nilainya hanya Allah yang tahu. Kemudian sembilan Zulhijjah sama dengan Hari Arafah.

 

"Hari Arafah puncak ibadah haji. Bagi yang tidak berhsji dan berpuasa pada Hari Arafah mendapat pengampunan dosa selama satu tahun lalu," kutip alumnus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta tersebut.

Guru Haji Tabrani Basri saat tausiyah di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin, sesudah Shalat Subuh Ahad (19/5/2024). (ANTARA/Syamsuddin Hasan)
 

Pada 10 Zulhijjah merupakan "hari nahar" - dilarang berpuasa hingga hari ke-13 dan pelaksanaan ibadah qurban bagi mereka berkemampuan.

 

"Tapi ingat; bagi yang berqurban sebaiknya menikmati hanya sebatas mencicipi atau mungkin tiga suap, selebihnya buat pakir miskin serta orang-orang tertentu misalnya imam, Bilal dan "kaum' (marbot)," demikian Tabrani Basri.

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024