Penjabat (Pj) Bupati Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan Mujiyat menyebutkan, dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045 Kabupaten Batola masuk dalam demografi Indonesia emas.
"Saya mengibaratkan seperti sebuah jembatan di bawahnya dialiri sungai kecil, namun tidak terputus," ujar Mujiyat di Marabahan, Kabupaten Batola, Rabu.
Dia juga mengajak, semua pihak untuk berfikir bersama membangun Batola, seperti direncanakan pembangunan jalan jalur dua.
"Nanti kita buat proposal perencanaan pembangunannya. Apabila jalannya luas nanti berdampak secara ekonomi,” ungkapnya, pada Musrenbang RPJPD Batola 2025-2045, di Aula Selidah Marabahan.
Menurut dia, kalau tidak punya mimpi membangun sebuah jembatan, membangun sebuah jalan besar dari sekarang itu hanya biasa-biasa saja.
"Kalau bisa dikatakan mengadakan dan perencanaan dari sekarang Insya Allah kita akan mendorong juga membantu membangun Batola tidak memindahkan ibu kota tapi membangun jalan dengan semangat,” tandasnya.
Dia menambahkan, kalau melakukan suatu bermanfaat bagi masyarakat, maka akan dikenang dan itu sebuah pemikiran yang seyogyanya harus bangun dengan bersatu berkarya.
“Kalau kita tidak bersatu, kita tidak bisa berkarya berarti tidak ada pejuang besar. Makanya mulai membangun bersama- sama dan tidak ada yang sulit ketika kita bersama-sama. Gotong royong adalah rohnya bangsa kita” tegasnya.
Musrenbang RPJPD 2025-2045, dilakukan pada Selasa di Aula Selidah Marabahan tersebut, ditutup dengan sesi penandatanganan dan kesepakatan bersama antara Penjabat Bupati Batola Mujiyat, Sekda Batola H Zulkipli Yadi Noor, Penjabat Ketua TP-PKK Batola Suharyanti Mujiiyat, Ketua Dharma Wanita Persatuan Herwina Zulkipli, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Camat Tabukan, Direktur BPKN Wirausaha dan perwakilan tokoh masyarakat.
Turut hadir di acara tersebut Bappeda Kalsel, para Staff Ahli dan Asisten, Camat se- Batola, Pimpinan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), seluruh Kepala SKPD dan melalui daring hadir DPKK Psikologi UGM, perwakilan BUMN dan perwakilan BUMD.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
"Saya mengibaratkan seperti sebuah jembatan di bawahnya dialiri sungai kecil, namun tidak terputus," ujar Mujiyat di Marabahan, Kabupaten Batola, Rabu.
Dia juga mengajak, semua pihak untuk berfikir bersama membangun Batola, seperti direncanakan pembangunan jalan jalur dua.
"Nanti kita buat proposal perencanaan pembangunannya. Apabila jalannya luas nanti berdampak secara ekonomi,” ungkapnya, pada Musrenbang RPJPD Batola 2025-2045, di Aula Selidah Marabahan.
Menurut dia, kalau tidak punya mimpi membangun sebuah jembatan, membangun sebuah jalan besar dari sekarang itu hanya biasa-biasa saja.
"Kalau bisa dikatakan mengadakan dan perencanaan dari sekarang Insya Allah kita akan mendorong juga membantu membangun Batola tidak memindahkan ibu kota tapi membangun jalan dengan semangat,” tandasnya.
Dia menambahkan, kalau melakukan suatu bermanfaat bagi masyarakat, maka akan dikenang dan itu sebuah pemikiran yang seyogyanya harus bangun dengan bersatu berkarya.
“Kalau kita tidak bersatu, kita tidak bisa berkarya berarti tidak ada pejuang besar. Makanya mulai membangun bersama- sama dan tidak ada yang sulit ketika kita bersama-sama. Gotong royong adalah rohnya bangsa kita” tegasnya.
Musrenbang RPJPD 2025-2045, dilakukan pada Selasa di Aula Selidah Marabahan tersebut, ditutup dengan sesi penandatanganan dan kesepakatan bersama antara Penjabat Bupati Batola Mujiyat, Sekda Batola H Zulkipli Yadi Noor, Penjabat Ketua TP-PKK Batola Suharyanti Mujiiyat, Ketua Dharma Wanita Persatuan Herwina Zulkipli, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Camat Tabukan, Direktur BPKN Wirausaha dan perwakilan tokoh masyarakat.
Turut hadir di acara tersebut Bappeda Kalsel, para Staff Ahli dan Asisten, Camat se- Batola, Pimpinan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), seluruh Kepala SKPD dan melalui daring hadir DPKK Psikologi UGM, perwakilan BUMN dan perwakilan BUMD.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024