Beberapa komoditas atau mata dagangan di Kota Banjarmasin dan sekitar wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) harganya mengalami kenaikan menjelang lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah/2024 Masehi.
Pantauan ANTARA Kalsel di Banjarmasin, Ahad melaporkan, kenaikan harga beberapa komoditas tersebut berkisar 10-15 persen.
Seperti telur itik "tambak" (penggembalaan atau tanpa pakan kini Rp3.500, per butir, padahal sepekan lalu mencapai Rp3.000).
Selain itu, udang sebelumnya per kilogram (kg) Rp120.000 menjadi Rp130.000, ikan nila alas (tanpa pakan) dari Rp40.000/kg menjadi Rp50.000/kg.
Begitu pula jenis sayuran seperti tomat eks lokal sebelumnya Rp20.000/kg kini menjadi Rp30.000/kg.
Menanggapi kenaikan harga beberapa komoditas, Ketua DPRD Kalsel H Supian HK berpendapat, hal tersebut wajar, terlebih produk lokal.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Pantauan ANTARA Kalsel di Banjarmasin, Ahad melaporkan, kenaikan harga beberapa komoditas tersebut berkisar 10-15 persen.
Seperti telur itik "tambak" (penggembalaan atau tanpa pakan kini Rp3.500, per butir, padahal sepekan lalu mencapai Rp3.000).
Selain itu, udang sebelumnya per kilogram (kg) Rp120.000 menjadi Rp130.000, ikan nila alas (tanpa pakan) dari Rp40.000/kg menjadi Rp50.000/kg.
Begitu pula jenis sayuran seperti tomat eks lokal sebelumnya Rp20.000/kg kini menjadi Rp30.000/kg.
Menanggapi kenaikan harga beberapa komoditas, Ketua DPRD Kalsel H Supian HK berpendapat, hal tersebut wajar, terlebih produk lokal.
"Kenaikan harga komoditas produk lokal, berarti di situlah petani atau nelayan menikmati hasil usaha mereka," ujar anggota DPRD Kalsel dua periode itu yang terpilih kembali pada Pemilu 2024.
Sedangkan kebutuhan pokok lain gula pasir, tepung terigu, minyak goreng dan daging, Ketua DPRD Kalsel tersebut berharap jangan ada kenaikan.
"Kalau pun kenaikan harga tidak bisa dihindari, tapi jangan terlalu tinggi atau sampai daya beli masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah," ucap Supian HK.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024