Lembaga penyiaran berita internasional Al Jazeera merilis video yang menunjukkan tentara Israel sengaja menembaki warga Palestina yang mengumpulkan bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza, Jumat.
Rekaman baru yang diperoleh Al Jazeera diawali dengan sebuah pesawat tempur yang menjatuhkan bantuan di dekat pagar perbatasan utara Gaza.
Karena tidak tampak ada ancaman nyata, para pemuda Palestina terlihat mendekat untuk mengumpulkan bantuan, namun tentara Israel tiba-tiba menembak ke arah mereka.
Video tersebut memperlihatkan tentara Israel sengaja menembak berkali-kali ke arah salah satu pemuda tersebut.
Usai terkena tembakan, pemuda Palestina itu kehilangan keseimbangan lalu terjatuh, bangkit dan kehilangan keseimbangan lagi.
Saat pemuda Palestina itu berusaha bergerak perlahan menjauh ke arah yang berlawanan dari tentara dan kendaraan Israel, tembakan terus menghujaninya, menyebabkan dia terkapar lagi.
Video tersebut memperlihatkan seorang warga Palestina yang langsung terkena tembakan, berusaha mengangkat kepalanya sambil merangkak di jalan tanah dengan harapan mendapat pertolongan.
Namun tragisnya, ia meninggal akibat diserang anjing yang mendekat.
Rekaman berdurasi tiga menit ini mendokumentasikan apa yang disebut Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai tragedi buatan manusia di Gaza.
Organisasi media terkemuka, termasuk Al Jazeera, baru-baru ini mengungkap tentara Israel mengeksekusi warga sipil Palestina yang tidak bersenjata di Gaza dalam video lain.
Serangan Israel di Jalur Gaza telah mengakibatkan kematian sedikitnya 33.037 warga Palestina, termasuk 14.500 anak-anak dan 9.560 wanita, serta 75.668 lainnya luka-luka.
Laporan menunjukkan ribuan jenazah masih tertimbun reruntuhan, sementara rumah sakit dan lembaga pendidikan tempat warga sipil mencari perlindungan menjadi sasaran, menghancurkan infrastruktur sipil.
Sumber: Anadolu-OANA
Baca juga: DK PBB didesak ambil keputusan agar Israel patuhi gencatan senjata
Baca juga: Warga Gaza utara bertahan hidup dengan hanya 245 kalori per hari
Penerjemah: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Arie Novarina
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024