Kaum Muslim tampaknya belum kenal lelah dan terus berupaya menemukan dambaan mereka yaitu "Lailatul Qadar" atau malam qadar yang lebih baik dari seribu bulan dalam melaksanakan amal ibadah.

 

Pantauan Antara  di Banjarmasin, dinihari Rabu melaporkan, kaum Muslim masih tampak ceria seakan tak kenal lelah dalam mencari atau untuk menemukan dambaan hingga malam ke-23 bulan puasa Ramadhan 1445 Hijriah.

 

Keceriaan serta tampak penuh optimis untuk bertemu dambaan yaitu Lailatul Qadar seperti terlihat dari wajah-wajah kaum hawa dalam mengikuti Shalat Hajat dan Shalat Tasbih di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin.

 

Menurut mantan Guru Agama Islam atau pensiunan PNS, H Muhammad Bachtiar semangat untuk memukan sebuah dambaan yaitu Lailatul Qadar suatu hal yang wajar.

 

Pasalnya, Lailatul Qadar suatu hal yang langka yaitu hanya sekali dalam satu tahun pada bulan puasa Ramadhan. "Itupun belum tentu bertemu," kata mantan Ketua Pengelola Masjid Assa'adah Beruntung Jaya tersebut.

 

Sedangkan sebagaimana tuntutan Agama Islam, bahwa bagi seseorang Muslim yang menemukan Lailatul Qadar merupakan keberuntungan luar biasa.

 

"Bayangkan pada malam qadar tersebut bagi yang Allah 'ijabah' (kehendaki) peribadahan mendapat ganjaran pahala sama dengan seribu bulan atau 83 tahun empat bulan beramal ibadah," ujar Guru Bachtiar yang berusia 80 tahun itu.

Suasana peribadahan pada malam qadar di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin, dinihari Rabu (3/4/2024). (ANTARA/Syamsuddin Hasan)
 

Sementara umur seseorang belum tentu mencapai 83 tahun empat bulan, karena Rasulullah Muhammad Saw sendiri meninggal dunia sekitar 63 tahun, demikian M Bachtiar.

 

Pelaksanaan peribadahan setelah masuk sepertiga malam terakhir atau mulai pukul 02.00 dinihari sampai selesai berupa shalat-shalat sunat serta zikrullah.


 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024