Marabahan, (Antara) - Manajer PLN Area Banjarmasin, Kalimantan Selatan Taufan Rachmad Raharjo mengatakan, penanantian panjang warga Handil Bingkuang Desa Pantang Raya Kecamatan Tabukan, Kabupaten Barito Kuala, agar wilayah mereka dialiri jaringan listrik nampaknya segera terwujud.

"PT PLN Wilayah Kalselteng melalui Area Banjarmasin melaksanakan perluasan jaringan di wilayah Barito Kuala, termasuk di Handil Bingkuang," ujar Manajer PLN Area Banjarmasin Taufan Rachmad Raharjo, di Marabahan, Rabu.

Menurut dia, Bupati Batola  Hasanuddin Murad bersama  PLN Area Banjarmasin,  PLN Rayon Marabahan danCamat Tabukan Budimansyah telah melaksanakan pemancangan tiang listrik perdana, di Handil Bingkuang Desa Pantang Raya.

Diutarakannya, pembangunan jaringan listrik di Handil Bingkuang Desa Pantang Raya dilaksanakan untuk meningkatkan rasio elektrifikasi menjadi 100 persen teraliri listrik.

Hingga Semestar I tahun 2016, sebut Taufan, rasio elektrifikasi di Kabupaten Batola mencapai 91,24 persen atau 74.143 pelanggan dari 81.262 KK.

Ia menerangkan, pembangunan jaringan listrik di Handil Bingkuang salah satu dari sembilan desa di empat kecamatan Batola yang masuk dalam program pemasangan listrik desa.

Selain Desa Pantang Panjang yang mendapatkan pembangunan jaringan listrik, ucap dia, adalah Desa Anjir Seberang Pasar Handil Manting Kecamatan Anjir Muara, Handil Aji, Desa Tinggiran Baru, dan Tinggiran 2 Baru Kecamatan Mekarsari serta Desa Bahandang, Karang Bunga, Semangat Dalam, dan Tebing Rimbah Kecamatan Mandastana.

Dengan terbangunnya jaringan listrik di sembilan desa, jelas dia, PLN berhasil menambah 250 pelanggan baru dengan biaya investasi sekitar Rp4,4 miliar atau rata-rata per pelanggan sebesar Rp17,6 juta.

Terpisah, Bupati Batola Hasanuddin Murad sangat menyambut gembira atas dibangunkannya jaringan listrik desa di wilayahnya.

Ia mengatakan, program listrik masuk desa merupakan program pemerintah tersebut sudah sepatutnya mendapat dukungan, mengingat dana yang dibutuhkan cukup besar.

Sementara untuk bisa mengembalikan modalnya (break event point), terang dia, diperlukan waktu cukup lama hasil dari penarikan pembayaran pelanggan.

Sehubungan dengan itu, bupati mengharapkan, kepada masyarakat untuk sama-sama memelihara aset, tidak mempersulit proses pemasangan seperti, tidak meminta ganti rugi lahan termasuk tanaman jika terkena kawasan yang dibutuhkan.

Mantan Dosen Fakultas Hukum ULM itu juga sangat mengapresiasi, program pemasangan listrik desa dengan slogan Kerja Nyata Terangi Negeri.

"Semoga slogan ini benar-benar dapat terealisasi sesuai kenyataan," tegas dia.

Pewarta: Arianto

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016