Banjarbaru (Antaranews Kalsel) - Badan Pusat Statistik mencatat, Kalimantan Selatan yang merupakan gabungan dari Kota Banjarmasin dan Kota Tanjung selama bulan Oktober 2016 mengalami deflasi sebesar 0,33 persen.


Kepala Badan Pusat Statistik Kalsel Diah Utami di Kota Banjarbaru, Selasa mengatakan, deflasi di Kota Banjarmasin sebesar 0,26 persen, sedangkan di Kota Tanjung deflasi mencapai 1,08 persen.

"Laju inflasi kumulatif di Banjarmasin bulan Oktober 2016 terhadap bulan Desember 2015 sebesar 2,72 persen, sedangkan laju inflasi kumulatif di Kota Tanjung 0,69 persen," ujarnya.

Disebutkan, komoditas mengalami penurunan harga dengan andil deflasi tertinggi di Kota Banjarmasin antara lain daging ayam ras, ikan patin, beras dan tarif pulsa telepon seluler.

Sementara, sejumlah komoditas yang mengalami kenaikkan harga dengan andil inflasi tertinggi antara lain angkutan udara, tarif listrik, nasi dengan lauk, udang basah dan semangka.

Menurut Diah yang didampingi Kabid Statistik dan Distribusi Arih Dwi Prasetyo, dari tujuh kelompok pengeluaran, tiga kelompok mengalami penurunan indeks harga yakni bahan makanan 1,93 persen.

Kelompok sandang sebesar 0,77 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,14 persen, sedangkan empat kelompok mengalami kenaikkan indeks harga.

"Empat kelompok yakni makanan jadi, minuman, dan tembakau 0,32 persen, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar 0,24 persen, kesehatan 0,11 persen dan transportasi 0,27 persen," ucapnya.

Sedangkan komoditas mengalami penurunan dengan andil deflasi tertinggi di Kota Tanjung antara lain bawang merah, jagung masing, kacang panjang dan tarif telepon seluler.

"Komoditas mengalami kenaikkan harga dengan andil inflasi tertinggi antara lain beras, ketimun, minyak goreng, ikan sepat siam dan daging ayam ras," katanya

Pewarta: Yose Rizal

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016