Marabahan, (Antaranews Kalsel) - Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan, pada tahun 2016 memperoleh kehormatan sebagai tuan rumah penyelenggara temu sastrawan se-Indonesia.
Temu kangen dan temu karya para penyair beragam usia tersebut dibuka Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor melalui Staf Ahli Bidang Pembangunan, Mohandas Hendrawan, Jumat (28/10) malam.
Acara bertajuk “Tifa Nusantara 3†merupakan kelanjutan Tifa Nusantara 1 tahun 2013 di Banten dan Tifa Nusantara 2 di Tangerang tahun 2015 ini diikuti 260 penyair.
Kegiatan sastra yang diselenggarakan Dewan Kesenian Daerah yang difasilitasi Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporbudpar) Batola ini berlangsung sejak Jumat (28/10) hingga Minggu (30/10).
Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor berharap, kegiatan yang diselenggarakan dapat mendorong pengembangan kesastraan di tengah masyarakat.
Ia pun bersyukur keberadaan sastra tidak pernah memudar meski di tengah himpitan perkembangan zaman yang semakin canggih dan moderen seperti sekarang.
“Keberadaan sastra saya yakini tidak akan tergusur karena kesastraan merupakan salah satu pilar pembentukan identitas manusia,†katanya melalui Staf Ahli Gubernur Bidang Pembangunan, Mohandas Hendrawan.
Gubernur menilai, temu sastrawan ini merupakan even penting yang diharapkan dapat menumbuhkan semangat berbuat yang lebih baik bagi dunia kesastraan. Karenanya momentum ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk berbagi pengalaman serta motivasi semangat menulis kepada seluruh lapisan masyarakat.
“Dengan kebiasaan menulis, baik puisi dan lainnya akan terwujud masyarakat yang kreatif dan cerdas,†pungkasnya.
Gubernur juga berharap, temu sastrawan ini bisa dijadikan agenda untuk pembinaan para sastrawan muda agar muncul sastrawan yang berkelas serta mampu mengangkat dunia sastra yang dicintai dan dihargai.
Bupati Batola H Hasanuddin Murad mengatakan, banyak manfaat yang akan didapat dari pelaksanaan temu sastrawan ini.
Diantaranya, memberikan hiburan yang bersifat edukatif juga secara tidak langsung akan mendorong semangat para penyair daerah, khususnya penyair muda Batola, untuk terus mengasah kemampuan dan kepiawaian dalam mengolah dan merangkai kata hingga menjadi karya sastra yang diharapkan mampu disejajarkan dengan karya-karya sastrawan terkenal seperti, penyair Chairil Anwar, Sutardji Chalzoum Bahri, WS Rendra dan lainnya.
Kepada masyarakat Batola, khususnya generasi muda dan pelajar, bupati berharap bisa memanfaatkan momen pertemuan ini dengan belajar dan menyerap teknik dan pengetahuan dalam menciptakan karya sastra yang baik dan berkualitas agar bisa diterapkan di kemudian hari.
Ketua Penyelenggara H Mahali mengatakan, temu sastrawan ini dilaksanakan dalam rangka implementasi hasil karya puisi dari para sastrawan se-Indonesia dengan jumlah sekitar 1.500-an puisi.
Namun karena cukup banyak sehingga dilakukan seleksi dan diambil 300 puisi yang nantinya dibuatkan buku puisi. Kemudian, dari 300 puisi yang masuk pada buku puisi yang diluncurkan akan diambil 3 yanag terbaik yang akan mendapatkan penghargan.
Pembukaan Tifa Nusantara 3 di Batola menampilkan ajang kreativitas sastrawan berupa penampilan tari, syair, dan puisi dari para sastrawan baik nasional maupun lokal.
Bahkan Ketua TP-PKK Batola Hj Noormiliyani AS Hasanuddin Murad selaku Pembina Kesenian Batola sempat membacakan puisi karya WS Rendra berjudul “Tuhan Aku Cinta Padamuâ€.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
Temu kangen dan temu karya para penyair beragam usia tersebut dibuka Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor melalui Staf Ahli Bidang Pembangunan, Mohandas Hendrawan, Jumat (28/10) malam.
Acara bertajuk “Tifa Nusantara 3†merupakan kelanjutan Tifa Nusantara 1 tahun 2013 di Banten dan Tifa Nusantara 2 di Tangerang tahun 2015 ini diikuti 260 penyair.
Kegiatan sastra yang diselenggarakan Dewan Kesenian Daerah yang difasilitasi Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Disporbudpar) Batola ini berlangsung sejak Jumat (28/10) hingga Minggu (30/10).
Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor berharap, kegiatan yang diselenggarakan dapat mendorong pengembangan kesastraan di tengah masyarakat.
Ia pun bersyukur keberadaan sastra tidak pernah memudar meski di tengah himpitan perkembangan zaman yang semakin canggih dan moderen seperti sekarang.
“Keberadaan sastra saya yakini tidak akan tergusur karena kesastraan merupakan salah satu pilar pembentukan identitas manusia,†katanya melalui Staf Ahli Gubernur Bidang Pembangunan, Mohandas Hendrawan.
Gubernur menilai, temu sastrawan ini merupakan even penting yang diharapkan dapat menumbuhkan semangat berbuat yang lebih baik bagi dunia kesastraan. Karenanya momentum ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk berbagi pengalaman serta motivasi semangat menulis kepada seluruh lapisan masyarakat.
“Dengan kebiasaan menulis, baik puisi dan lainnya akan terwujud masyarakat yang kreatif dan cerdas,†pungkasnya.
Gubernur juga berharap, temu sastrawan ini bisa dijadikan agenda untuk pembinaan para sastrawan muda agar muncul sastrawan yang berkelas serta mampu mengangkat dunia sastra yang dicintai dan dihargai.
Bupati Batola H Hasanuddin Murad mengatakan, banyak manfaat yang akan didapat dari pelaksanaan temu sastrawan ini.
Diantaranya, memberikan hiburan yang bersifat edukatif juga secara tidak langsung akan mendorong semangat para penyair daerah, khususnya penyair muda Batola, untuk terus mengasah kemampuan dan kepiawaian dalam mengolah dan merangkai kata hingga menjadi karya sastra yang diharapkan mampu disejajarkan dengan karya-karya sastrawan terkenal seperti, penyair Chairil Anwar, Sutardji Chalzoum Bahri, WS Rendra dan lainnya.
Kepada masyarakat Batola, khususnya generasi muda dan pelajar, bupati berharap bisa memanfaatkan momen pertemuan ini dengan belajar dan menyerap teknik dan pengetahuan dalam menciptakan karya sastra yang baik dan berkualitas agar bisa diterapkan di kemudian hari.
Ketua Penyelenggara H Mahali mengatakan, temu sastrawan ini dilaksanakan dalam rangka implementasi hasil karya puisi dari para sastrawan se-Indonesia dengan jumlah sekitar 1.500-an puisi.
Namun karena cukup banyak sehingga dilakukan seleksi dan diambil 300 puisi yang nantinya dibuatkan buku puisi. Kemudian, dari 300 puisi yang masuk pada buku puisi yang diluncurkan akan diambil 3 yanag terbaik yang akan mendapatkan penghargan.
Pembukaan Tifa Nusantara 3 di Batola menampilkan ajang kreativitas sastrawan berupa penampilan tari, syair, dan puisi dari para sastrawan baik nasional maupun lokal.
Bahkan Ketua TP-PKK Batola Hj Noormiliyani AS Hasanuddin Murad selaku Pembina Kesenian Batola sempat membacakan puisi karya WS Rendra berjudul “Tuhan Aku Cinta Padamuâ€.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016