Banjarmasin, (Antarnews Kalsel) - Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan Anwar Zayadi mengakui. berdasarkan hasil pemeriksaan pihaknya ternak ayam kampung dan itik milik warga di RT 10 dan RT 18 Kelurahan Pangambangan, Banjarmasin tersernga flu burung.
"Kejadian itu seminggu yang lalu, ada sekitar 43 ekor ternak ayam dan itik milik peternak di dua RT Kelurahan Pangambangan mengalami kematian secara mendadak," ujar Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin Anwar Zayadi, di Banjarmasin, Rabu (26/10).
Menurut dia, setelah dari hasil pemeriksaan sementara positif terserang flu burung, maka langkah Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin melakukan penyuluhan terhadap warga yang ternalnya terserang flu burung untuk tidak membawa keluar ternaknya, tidak membuang ternak yang mati ke sungai dan melakukan penguburan.
"Selain itu, ayam atau itik sisa dimusnakan atau kalau sempat disembelih. Kalau tidak dimusnahkan saja," ucapnya.
Dengan adanya kejadian tersebut, jelas dia, Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin terus melakukan pemantauan maupun pengawasan di wilayah yang terkena flu burung tersebut.
"Kita adakan beberapa kali pengawasan dan penyemprotan terhadap lingkungan agar bebas dari virus flu burung," ungkapnya.
Dijelaskannya, kasus flu burung pernah terjadi sebelumnya yakni pada tahun 2015, namun tidak terlalu luas atau mewabah karena cepat dilakukan pencegahan.
"Untuk Banjarmasin serangan flu burung kondisinya tidak mewabah seperti di Kandangan dan Amuntai," terangnya.
Lebih lanjut dia mengemukakan,ciri-ciri flu burung mudah diketahu adalah, mati mendadak, jengger dan muka ternak berwarna biru, namun harus diteliti lebih lanjut melalui laboratorium.
Dia mengimbau, kepada peternak menjaga kebersihan, teliti membeli ayam atau itik dari luar Banjarmasin, dan akibat perubahan musim juga bisa menjadi penyebab flu burung.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016
"Kejadian itu seminggu yang lalu, ada sekitar 43 ekor ternak ayam dan itik milik peternak di dua RT Kelurahan Pangambangan mengalami kematian secara mendadak," ujar Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin Anwar Zayadi, di Banjarmasin, Rabu (26/10).
Menurut dia, setelah dari hasil pemeriksaan sementara positif terserang flu burung, maka langkah Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin melakukan penyuluhan terhadap warga yang ternalnya terserang flu burung untuk tidak membawa keluar ternaknya, tidak membuang ternak yang mati ke sungai dan melakukan penguburan.
"Selain itu, ayam atau itik sisa dimusnakan atau kalau sempat disembelih. Kalau tidak dimusnahkan saja," ucapnya.
Dengan adanya kejadian tersebut, jelas dia, Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Banjarmasin terus melakukan pemantauan maupun pengawasan di wilayah yang terkena flu burung tersebut.
"Kita adakan beberapa kali pengawasan dan penyemprotan terhadap lingkungan agar bebas dari virus flu burung," ungkapnya.
Dijelaskannya, kasus flu burung pernah terjadi sebelumnya yakni pada tahun 2015, namun tidak terlalu luas atau mewabah karena cepat dilakukan pencegahan.
"Untuk Banjarmasin serangan flu burung kondisinya tidak mewabah seperti di Kandangan dan Amuntai," terangnya.
Lebih lanjut dia mengemukakan,ciri-ciri flu burung mudah diketahu adalah, mati mendadak, jengger dan muka ternak berwarna biru, namun harus diteliti lebih lanjut melalui laboratorium.
Dia mengimbau, kepada peternak menjaga kebersihan, teliti membeli ayam atau itik dari luar Banjarmasin, dan akibat perubahan musim juga bisa menjadi penyebab flu burung.
Editor : Ulul Maskuriah
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016