Tuan Guru Haji Zainuddin Rais dalam tausiyahnya di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin menyatakan, bahwa perilaku yang tidak baik tak akan memberikan manfaat.

 

"Hal tersebut sama dengan menanam suatu tanaman di tanah yang tidak subur atau tak sesuai tingkat kesuburan tanahnya," ujar Tuan Guru Zainuddin dalam tausiah, Sabtu (16/3/2024) pagi.

 

Sementara Hari Kiamat merupakan hari panen atas tanaman atau perbuatan/perilaku, lanjut Tuan Guru Zainuddin di hadapan jamaah shalat Subuh Masjid Assa'adah tersebut.

 

Oleh karenanya, Tuan Guru Zainuddin mengingat, dalam berperilaku ibaratkan menanam suatu tanaman harus sesuai tingkat kesuburan tanah.

 

Ia menambahkan, seseorang beriman tapi hati busuk sama dengan menanam tanaman di tanah yang tidak subur atau sesuai tingkat kesuburan.

 

Sebagai misal menanam porang dan kelapa sawit supaya berhasil harus  sesuai tingkat kesuburan tanah, tegas Tuan Guru yang mengisi pengajian rutin (jika tidak berhalangan) di Masjid Assa'adah tersebut tiap sesudah Shalat Subuh/pagi Sabtu.

 

"Sebab tanpa memperhatikan tingkat kesuburan tanah hasil tanaman tersebut bisa kurang baik atau 'malalapi' (membuat lelah saja)," lanjut Tuan Guru Zainuddin.

Tuan Guru Haji Zainuddin Rais saat tausiyah di Masjid Assa'adah Komplek Beruntung Jaya Banjarmasin, Sabtu (16/3/2024) pagi. (ANTARA/Syamsuddin Hasan)
 

Pengajian Tuan Guru Zainuddin itu mendalami Kitab "Ihyaulumuddin" karya Imam Ghazali dan pada kesempatan ini membicarakan "hakekat pengharapan" (maksudnya pengharapan kepada Allah SWT).

 

Sedangkan pengharapan tersebut pada dasarnya terbagi tiga yaitu hal, ilmu dan amal,  yang kesemua itu harus menjadi perhatian.

 

"Pengharapan kepada Allah tersebut sama dengan menanam untuk memanen," demikian Tuan Guru Haji Zainuddin Rais.


 

Pewarta: Syamsuddin Hasan

Editor : Hasan Zainuddin


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024