Banjarmasin, (Antaranews Kalsel) - Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Kalimantan Selatan, menyatakan mendukung dan membantu Kemenangan Mukhsin Haita dalam Pilkada Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) dan pasangan  bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Barito Kuala Hasan Ismail-Fahrin Nizar.
    
Pada deklarasi kepengurusan DPD Pospera Kalimantan Selatan, Sabtu, Ketua DPD Pospera Kalsel Emi Lasari secara terbuka menyataka, Pospera akan membantu memperjuangkan kemenangan ke dua pasangan Bupati da Wakil Bupati dua kabupaten yang akan ikut dalam Pilkda serentak 2017 tersebut.
    
Pelantikan pengurus Pospera yang dihadiri oleh Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor di Mahligai Pancasila, yang diikuti perwakilan Pospra dari 13 kabupaten dan kota di Kalimantan Selatan, berlangsung cukup meriah dan gegap gempita.
    
Beberapa tokoh muda di Kalimantan Selatan, juga tergabung dalam gerakan organisasi kemasyarakatan tersebut, seperti Bupati Tanah Bumbu Mardani H Maming, aktivis lingkungan hidup yang juga mantan ketua Walhi Pusat Bery Nahdian Furqon, sebagai Ketua dewan Pembina Pospera Kalsel dan Ketua Dewan Pembina Pospera Pusat sekaligus Sekjed Pena 98 Adian Napitupulu.

Menurut Emil, Pospera merupakan organisasi kemasyarakatan, yang bertugas membantu mewujudkan program Nawacita Presiden Joko Widodo di Kalimantan Selatan, maupun di 23 provinsi dan 277 kabupaten/kota yang telah terbentuk Pospera.
    
"Pospera merupakan organisasi kemasyarakat lintas partai politik, karena organisasi ini didukung hampir seluruh partai politik yang telah tergabung," katanya.
    
Melalui Pospera, berbagai persoalan sosial dan ekonomi masyarakat akan diperjuangkan dan dituntaskan, seperti masalah nelayan dan petai, persoalan PKL hingga berbagai persoalan kepemimpinan dan pemerintahan.
    
Ketua Dewan Pembina Pospera Pusat Adian Napitupulu mengatakan, agenda Pospera bukan hanya akan memperjuangkan kepentingan masyarakat dan membantu menyelesaikan berbagai persolan perekonomian masyarakat kecil.
    
"Agenda penting Pospera salah satunya adalah merebut kekuasan dari kaum tua, menjadi milik kaum muda," katanya.
    
Menurut dia, generasi muda, sangat layak untuk diberikan kesempatan untuk menjadi pewaris estafet kepemimpinan dalam pemerintahan, sehingga jangan sampai kaum tua yang berumur 60-70 tahun, masih "betah" menjabat sebagai anggota DPR-RI, DPRD, pejabat daerah dan lainnya.
    
Ke depan, tambah dia, negeri ini harus sudah dipegang oleh para pejabat yang berusia muda, 40-50 tahun, kemudian generasi berikutnya, menjadi 35-40 tahun kemudian akan terus turun menjadi 30-35 tahun.
    
Regenerisi kepemimpinan, tambah dia, sangat penting untuk dilakukan, sebagai upaya untuk mempercepat Indonesia sebagai negara yang kuat, bukan hanya di Asia, tetapi juga dunia.
    
"Indonesia memiliki segalanya, untuk menjadi negara yang kuat bisa mengatur perekonomian dunia, tinggal kemauan dan kemampuan sumber daya manusianya, untuk segera mewujudkannya," katanya.
    
Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor mengungkapkan, akan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada pemuda untuk bergerak dan terlibat langsung dalam pembangunan.
    
"Seperti kata Bung Karno, berikan aku 10 orang pemuda, niscaya akan aku guncang dunia, peryataan itu berarti, betapa penting dan potensialnya pemuda dalam mendukung dan mendorong percepatan pembangunan bangsa," katanya.
    
Sebagai pergerakan pemuda, deklarasi Pospera ini terasa penuh semangat, sejak dari awal acara hingga akhir pelantikan.kehadiran Sahbirin selain sebagia Gubernur sekaligus juga sebagai Ketua Dewan Penasehan Pospera.

Pewarta:

Editor : Ulul Maskuriah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2016