Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan (BPS Kalsel) mencatat nilai ekspor provinsi setempat mencapai 1 miliar Dolar AS pada Januari 2024.
Kepala BPS Kalsel Martin Wibisono di Banjarbaru, Jumat, mengatakan komoditas penyumbang nilai ekspor terbesar dari sektor bahan bakar mineral dengan nilai mencapai 869,59 juta Dolar AS.
Baca juga: Kalsel ekspor ikan unggulan ke Thailand dan Tiongkok
“Kelompok bahan bakar mineral masih mendominasi yang jika dikalkulasikan kontribusinya mencapai 86,66 persen dari seluruh komoditas ekspor,” ujarnya.
Martin menyebutkan komoditas dengan kontribusi terbesar kedua, yakni kelompok lemak dan minyak hewan/nabati sebesar 9,89 persen, dan kontribusi terbesar ketiga adalah kelompok kayu mentah dan barang yang terbuat dari kayu sebesar 1,55 persen.
BPS mencatat ada lima negara tujuan yang mendominasi nilai ekspor, yakni Tiongkok, India, Korea Selatan, Malaysia, dan Jepang.
“Sementara untuk nilai impor ada penurunan sekitar 4,24 persen dibanding Desember 2023,” ucapnya.
Dia menuturkan nilai impor pada Januari 2024 sebesar 172,13 juta Dolar AS, sedangkan pada Desember 2023 mencapai 179,75 juta Dolar AS atau turun sekitar 7,62 juta Dolar AS.
Baca juga: Karantina Kalsel perkuat layanan ekspor di Bandara Syamsudin Noor
Martin mengungkapkan ada lima komoditas yang mendominasi impor di Kalsel selama Januari, yakni kelompok bahan bakar mineral, kelompok mesin dan peralatan mekanis, kelompok produk kimia, kelompok kapal, perahu, dan struktur terapung, serta kelompok garam, belerang, batu, dan semen.
Untuk impor tertinggi, kata dia, berasal dari negara Singapura dengan nilai mencapai 111,03 juta Dolar AS atau mengalami kenaikan sekitar 41,66 persen jika dibandingkan pada Desember 2023 sekitar 78,38 juta Dolar AS.
Kemudian untuk impor tertinggi kedua, berasal dari negara Malaysia dengan nilai 51,59 juta Dolar AS, lalu dari Tiongkok mencapai 6,66 juta Dolar AS, terbesar ketiga dari negara Jerman senilai 1,70 juta Dolar AS, dan yang keempat dari negara Oman sebesar 0,45 juta Dolar AS.
“Sepanjang Januari 2024, nilai ekspor masih lebih tinggi dibanding nilai impor,” ujar Martin.
Baca juga: Balai Karantina Kalsel ekspor 100,8 ton karet lempengan ke China
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Kepala BPS Kalsel Martin Wibisono di Banjarbaru, Jumat, mengatakan komoditas penyumbang nilai ekspor terbesar dari sektor bahan bakar mineral dengan nilai mencapai 869,59 juta Dolar AS.
Baca juga: Kalsel ekspor ikan unggulan ke Thailand dan Tiongkok
“Kelompok bahan bakar mineral masih mendominasi yang jika dikalkulasikan kontribusinya mencapai 86,66 persen dari seluruh komoditas ekspor,” ujarnya.
Martin menyebutkan komoditas dengan kontribusi terbesar kedua, yakni kelompok lemak dan minyak hewan/nabati sebesar 9,89 persen, dan kontribusi terbesar ketiga adalah kelompok kayu mentah dan barang yang terbuat dari kayu sebesar 1,55 persen.
BPS mencatat ada lima negara tujuan yang mendominasi nilai ekspor, yakni Tiongkok, India, Korea Selatan, Malaysia, dan Jepang.
“Sementara untuk nilai impor ada penurunan sekitar 4,24 persen dibanding Desember 2023,” ucapnya.
Dia menuturkan nilai impor pada Januari 2024 sebesar 172,13 juta Dolar AS, sedangkan pada Desember 2023 mencapai 179,75 juta Dolar AS atau turun sekitar 7,62 juta Dolar AS.
Baca juga: Karantina Kalsel perkuat layanan ekspor di Bandara Syamsudin Noor
Martin mengungkapkan ada lima komoditas yang mendominasi impor di Kalsel selama Januari, yakni kelompok bahan bakar mineral, kelompok mesin dan peralatan mekanis, kelompok produk kimia, kelompok kapal, perahu, dan struktur terapung, serta kelompok garam, belerang, batu, dan semen.
Untuk impor tertinggi, kata dia, berasal dari negara Singapura dengan nilai mencapai 111,03 juta Dolar AS atau mengalami kenaikan sekitar 41,66 persen jika dibandingkan pada Desember 2023 sekitar 78,38 juta Dolar AS.
Kemudian untuk impor tertinggi kedua, berasal dari negara Malaysia dengan nilai 51,59 juta Dolar AS, lalu dari Tiongkok mencapai 6,66 juta Dolar AS, terbesar ketiga dari negara Jerman senilai 1,70 juta Dolar AS, dan yang keempat dari negara Oman sebesar 0,45 juta Dolar AS.
“Sepanjang Januari 2024, nilai ekspor masih lebih tinggi dibanding nilai impor,” ujar Martin.
Baca juga: Balai Karantina Kalsel ekspor 100,8 ton karet lempengan ke China
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024