Dinas Perdagangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (Disdag HSS) Kalimantan Selatan (Kalsel) melaksanakan operasi pasar dan meminta tambahan kuota LPG kepada Pertamina untuk mengatasi kekurangan LPG tiga kilogram.
Kepala Bidang (Kabid) Bina Perdagangan Disdag HSS Abdul Kodir, di Kandangan, Kamis, mengatakan operasi pasar dijadwalkan satu titik pada setiap kecamatan se-Kabupaten HSS.
"Operasi pasar akan kita mulai 5 Maret 2024 antisipasi kenaikan harga menjelang Ramadhan dan kita koordinasikan dengan Pertamina untuk ketersediaan stok LPG," ujar Kodir.
Baca juga: Disdag HSS: Stok bahan pokok aman jelang puasa dan Idul Fitri
Dijelaskan dia, memang sempat terjadi kekurangan stok LPG di HSS, dan kenaikan harga terutama terjadi di tingkat pengecer atau kios-kios yang menjual LPG.
Berdasarkan informasi, Kodir menyebutkan kekurangan stok LPG tersebut karena regulasi dari Pertamina apabila tanggal merah maka tidak melayani pengisian di SPBE dan saat itu libur panjang karena cuti bersama.
Selain itu, ada regulasi lainnya dari Pertamina, apabila konsumen ingin membeli di pangkalan atau agen harus menggunakan KTP, sehingga sebagian warga yang lebih memilih membeli di pengecer daripada pangkalan atau agen.
"Untuk stok LG saat ini di tingkat agen atau pangkalan sudah normal, dan kami pun meminta kouta tambahan kepada Pertamina, agar di HSS bisa ditambah lagi," tutur Kodir.
Menurut dia, agen atau pangkalan tidak menaikkan jual LPG tiga kilogram seharga Rp11 ribu dari Pertamina, setelah dari pangkalan hingga ke tingkat konsumen diecer lagi paling mahal dengan harga Rp22 ribu.
Baca juga: Pelaku usaha Kampung Kuliner HSS didominasi kalangan milineal
Pemkab HSS juga telah mengecek harga pada tingkat pengecer, padahal menurut Kodir, kewenangan Disdag sesuai tugas dan fungsi hanya mengawasi hingga tingkat pangkalan.
Pengecekan dilakukan untuk mengetahui harga di seluruh kecamatan, diketahui LPG tiga kilogram mencapai Rp30 ribu-Rp35 ribu per tabung pada tingkat pengecer.
"Bahkan terpantau saat terjadi kekurangan LPG beberapa waktu lalu mencapai Rp45 ribu hingga Rp50 ribu, dan semoga harga normal kembali di Rp25 ribu-Rp27 ribu dengan operasi pasar dan tambahan kuota," ungkap Kodir.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024
Kepala Bidang (Kabid) Bina Perdagangan Disdag HSS Abdul Kodir, di Kandangan, Kamis, mengatakan operasi pasar dijadwalkan satu titik pada setiap kecamatan se-Kabupaten HSS.
"Operasi pasar akan kita mulai 5 Maret 2024 antisipasi kenaikan harga menjelang Ramadhan dan kita koordinasikan dengan Pertamina untuk ketersediaan stok LPG," ujar Kodir.
Baca juga: Disdag HSS: Stok bahan pokok aman jelang puasa dan Idul Fitri
Dijelaskan dia, memang sempat terjadi kekurangan stok LPG di HSS, dan kenaikan harga terutama terjadi di tingkat pengecer atau kios-kios yang menjual LPG.
Berdasarkan informasi, Kodir menyebutkan kekurangan stok LPG tersebut karena regulasi dari Pertamina apabila tanggal merah maka tidak melayani pengisian di SPBE dan saat itu libur panjang karena cuti bersama.
Selain itu, ada regulasi lainnya dari Pertamina, apabila konsumen ingin membeli di pangkalan atau agen harus menggunakan KTP, sehingga sebagian warga yang lebih memilih membeli di pengecer daripada pangkalan atau agen.
"Untuk stok LG saat ini di tingkat agen atau pangkalan sudah normal, dan kami pun meminta kouta tambahan kepada Pertamina, agar di HSS bisa ditambah lagi," tutur Kodir.
Menurut dia, agen atau pangkalan tidak menaikkan jual LPG tiga kilogram seharga Rp11 ribu dari Pertamina, setelah dari pangkalan hingga ke tingkat konsumen diecer lagi paling mahal dengan harga Rp22 ribu.
Baca juga: Pelaku usaha Kampung Kuliner HSS didominasi kalangan milineal
Pemkab HSS juga telah mengecek harga pada tingkat pengecer, padahal menurut Kodir, kewenangan Disdag sesuai tugas dan fungsi hanya mengawasi hingga tingkat pangkalan.
Pengecekan dilakukan untuk mengetahui harga di seluruh kecamatan, diketahui LPG tiga kilogram mencapai Rp30 ribu-Rp35 ribu per tabung pada tingkat pengecer.
"Bahkan terpantau saat terjadi kekurangan LPG beberapa waktu lalu mencapai Rp45 ribu hingga Rp50 ribu, dan semoga harga normal kembali di Rp25 ribu-Rp27 ribu dengan operasi pasar dan tambahan kuota," ungkap Kodir.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Selatan 2024